Selasa, 07 Januari 2014

ESSAR PAI KLS 8 SK 15 SEJARAH NABI SAW


SEJARAH DAKWAH ISLAM
Sejak Nabi Muhammad saw. diutus sebagai nabi dan rasul Allah untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia di muka bumi, dakwah Islam mulai disebarkan dan dikobarkan tanpa mengenal lelah dan putus asa. Nilai-nilai ajaran Islam mulai diajarkan dan ditanamkan kepada kaum muslimin, baik nilai ubudiyah, muamalah, maupun nilai ilmiah. Hal ini menumbuhkan semangat dalam mengamalkan ajaran Islam, baik dalam bentuk ibadah (ubudiyah), tata pergaulan dengan sesama (muamalah), maupun semangat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan ilmiah. Dari masa ke masa, sejak masa Rasulullah, Khulafaur rasyidin, bani Umayyah, bani Abbasiyah, hingga sekarang, semangat keilmuan kaum muslimin itu terus terpelihara dan semakin berkembang pesat. Berikut uraiannya.

A. SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM SAMPAI MASA DAULAH ABBASIYAH
Kaum muslimin diperintahkan untuk mencari, mengkaji, dan mengembangkan ilmu pengetahuan menggunakan akal pikirannya. Atas dasar itu, umat Islam melakukan berbagai pengkajian dan penelitian terhadap berbagai ilmu, baik ilmu keagamaan maupun ilmu alam. Sejarah umat manusia mencatat bahwa umat Islam telah berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di masanya.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam terbagi pada empat periode, yaitu sebagai berikut.
1.        Periode Kenabian
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam telah terjadi sejak zaman Rasulullah mulai mendakwahkan Islam. Wahyu pertamanya, ialah surah al-`Alaq ayat 1-5 yang mengandung nilai-nilai spirit ilmu pengetahuan. Di dalam wahyu tersebut terdapat perintah untuk membaca. Allah Swt. pun menegaskan bahwa hakikat ilmu datangnya dari Allah dan awalnya manusia tidak mengetahui apa-apa. Kata Iqra' pada ayat ke-1 surah al-`Alaq memiliki makna yang beragam, seperti membaca, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya. Semua itu terangkum dalam kata membaca, baik teks yang tersurat seperti Al-Qur'an dan al-hadis maupun teks yang tersirat seperti alam semesta.
Pada masa Rasulullah saw., ilmu pengetahuan yang lebih banyak berkembang adalah ilmu-ilmu pokok tentang agama (usuluddin) dan ilmu akhlak (moral). Meskipun tidak sepesat ilmu agama dan akhlak, bidang ilmu-ilmu lainnya tetap berkembang. Pada zaman Rasulullah saw. proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis mulai dilakukan, diantaranya dasar-­dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah saw.
Di antara para ahli tafsir pada masa kenabian, yaitu para khalifah yang empat. Mereka adalah Abu Bakar As-Siddig, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib. Selain itu banyak juga para sahabat lain selain para khalifah, seperti Ibnu Mas`ud, Ibnu Abbas, Ubay Ibnu Ka'ab, Zaid bin Sabit, Abu Musa Asy`ari, dan Abdullah bin Zubair. Dari kalangan khalifah, yang paling banyak dikenal riwayatnya tentang tafsir adalah Ali bin Abi Talib, karena mungkin dialah yang paling banyak menimba ilmu dari Rasulullah saw.
Ilmuwan lain di bidang tafsir yang terkemuka pada waktu itu adalah Abdullah bin Abbas, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Abbas. Ibnu Abbas adalah anak paman Rasulullah saw., Abbas bin Abdullah bin Abdul Mutalib, sekaligus ia juga murid dari Rasulullah sendiri. Ibnu Abbas dikenal sebagai ahli tata bahasa Arab dan penerjemah Al-Qur'an.
Selain Ibnu Abbas, sahabat nabi yang termasuk ahli tafsir ialah Abdullah bin Mas`ud. Ia lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Mas` ud. Ibnu Mas'ud adalah salah seorang sahabat pertama yang paling muda usianya ketika masuk Islam, yakni pada usia 6 tahun.
Selain ilmu tafsir, ilmu pengetahuan keagamaan lain yang juga tumbuh dan berkembang pada masa Rasulullah saw. adalah ilmu tasawuf. Di bidang tasawuf terdapat para ahli dan ulama yang telah berjasa mengembangkan dan menggalinya serta melestarikannya sampai masa sekarang. Pada masa kenabian, terdapat banyak kaum sufi yang tekun mengembangkan ilmu tasawuf. Kaum sufi yaitu kaum yang menyebarkan ajaran Islam ke berbagai belahan dunia. Pada zaman Rasulullah saw., mereka mempelajari Al-Qur'an secara langsung kepada Rasulullah saw. dan menyediakan dirinya semata­mata untuk Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Pada masa Rasulullah saw. juga terdapat banyak aktivitas keilmuan, baik yang dilakukan oleh Rasulullah saw. sendiri, yang dilakukan bersama para sahabatnya, maupun yang dilakukan oleh para sahabat beliau secara mandiri. Di antara aktivitas keilmuan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat pada waktu itu adalah sebagai berikut.
a.         Pengumpulan dan penulisan AI-Qur'an
Pada masa Rasulullah saw., Al-Qur'an belum tersusun dan tertata mengingat proses turunnya wahyu masih berlangsung. Namun pada masa itu, Rasulullah saw. telah memerintahkan para sahabatnya agar menyusun, menata, dan menyimpan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah diturunkan Allah Swt. kepada-Nya. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasulullah saw. ditempuh dengan dua cara, sebagai berikut.
Pertama: Al-Jam`u fis Sudur; maksudnya, para sahabat langsung menghafalnya di luar kepala setiap kali Rasulullah saw. menerima wahyu dan menyampaikannya kepada mereka.
Kedua: Al-Jam`u fis Sutur; maksudnya, para sahabat diminta menuliskan kembali ayat-ayat Al-Qur'an setelah dibacakan oleh Rasulullah. Biasanya sahabat menuliskan Al-Qur'an pada Ar-Riqa' (kulit binatang), Al-Likhaf (lempengan bate), Al-A ktaf(tulang binatang), atau Al-' Usbu ( pelepah kurma). Jumlah sahabat yang menulis Al-Qur'an pada waktu itu mencapai 40 orang.
b.         Pengumpulan dan penulisan al-hadis
Pada mulanya Rasulullah saw. melarang para sahabat mengumpulkan dan menuliskan hadis-hadis dari beliau, dengan alasan sebagai berikut.
1)      Nabi sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang diizinkan oleh beliau sebagai catatan pribadi.
2)      Rasulullah masih berada di tengah-tengah umat Islam sehingga dirasa tidak perlu untuk dituliskan pada waktu itu.
3)      Kemampuan baca tulis di kalangan para sahabat masih sangat terbatas, sedikit sekali para sahabat Rasulullah saw. pada masa itu yang bisa baca tulis.
4)      Umat Islam sedang dikonsentrasikan kepada Al-Qur'an, sebagai satu-satunya sumber hukum dan aturan dari Allah Swt.
5)      Kesibukan-kesibukan umat Islam yang luar biasa dalam menghadapi perjuangan dakwah yang sangat penting, terutama berjuang bagi perluasan dakwah Islam.
Akan tetapi pada perkembangannya, atas penjelasan dan argumen para sahabat, Rasulullah saw. akhirnya mengizinkan para sahabatnya yang tergolong sebagai pencatat wahyu untuk mencatat dan menyimpan hadis-hadis beliau sepanjang ada jaminan tidak akan keliru dari penulisan Al-Qur'an.
Di samping ilmu-ilmu keagamaan, pada masa Rasulullah saw. juga telah berkembang ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu perekonomian Islam, ilmu politik Islam, dan sebagainya. Bahkan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pada masa Rasulullah saw. terus berkembang sampai sekarang. Banyak teori tentang ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak masa Rasulullah saw. digunakan pada zaman modern seperti sekarang. Di antaranya, teori invisible hands yang berasal dari Nabi Muhammad saw. dan sangat populer di kalangan ulama Islam. Teori ini berasal dari hadis Nabi Muhammad saw. sebagaimana disampaikan oleh Anas bin Malik sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di Kota Madinah. Hadis tersebut diriwayatkan sebagai berikut.
“Harga-harga melambung pada masa Rasulullah saw. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan harga”. Rasulullah saw. berkata: “Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.“
Ucapan Nabi Muhammad saw. itu mengandung pengertian bahwa harga pasar itu sesuai dengan kehendak Allah yang dapat terjadi secara alamiah (sunnatullah), yang tidak bisa dibantah atau dikendalikan oleh siapa pun.
2.PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN
   Sepeninggal rasullulah saw.,dunia islam di pimpin oleh para khalifah rasullulah saw.yang di kenal dengan Khulafaur Rasyidin(para khalifah yang mendapat petunjuk).Mereka itu adalah Abu Bakar as-Siddiq,Umar bin khatab,Usman bi Affan,dan Ali bin Abi Talib.DI BAWAH KEPEMIMPINAN MEREKA,Islam semakin maju dan ilmu pengetahuan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat.Banyak ilmu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang pada masa itu,baik itu ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu pengetahuan lainnya,sepeti ilmu administrasi Negara dan ilmu pemerintahan islam.
    Atas dasar pengkajian dan pemahaman ilmu pengetahuan di bidang pemerintahan dan administrasi Negara,maka pada masa Khulafaur Rasyidin di bentuk sejumlah departemen untuk mengurus kebutuhan Negara islam,Negara(Nizam al-idary),departemen ekonomi dan keuangan(nizam al-Maly),departemen angkatan perang (nizam al-Harby),serta departemen urusan peradilan dan kekuasaan kehakiman(nizam al-Qada).
     Ilmu pengetahuan di bidang keagamaan juga tetap tumbuh dan berkembang secara pesat,bahkan melebihi kepesatan ilmu pengetahuan umum.Pada masa itu telah berkembang ilmu tafsire AL-Qur’an,ilmu qiraat AL-Qur’an,ilmu hadist,nahwu,dan sebagainya.Atas dasar spirit islam yang terkandung dalam AL-Qur’an dan al-hadist,kaum muslimin terus mengkaji dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, baik  pengetahuan agama maupun umum,sehingga karya-karyamereka masih dapat kita temukan dan pelajari sampai saat ini.
 3.Periode bani umayyah
   Pertumbuhan dan perkembangan ilmu penetahuan islam pada masa ini berjalan di zaman pemulaan islam,hanya ada sedikit peningkatn sesuai dengan perkembangan Daulah Islamiyah sendiri.Sebagai mana telah telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan islam di bagi dalam empat periode.Adapun untuk [ertumbuhan ilmu pengetahuan islam masa bani Umayyah masuk dalam kategori periode ketiga,yaitu periode pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan islam yang berlangsung setelah mas kenabian dan masa Khalufaur Rasyidin.Kedua masa itu termasuk masa-masa awal,sehingga hanya ada sedikit kemajuan seperti yang di terangkan di atas.Kemajuan kecil ini hanya di wanai dengan berkembangnya ilmu-ilmu keagamaan dan kecil ilmu-I;mu pengetahuan umum.
    Faktor yang menyebabkan kurang pesatnya perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan pada masa ini,salah satunya adalah factor pemerintahan bani Umayyah yang leih suka pada membangun kekuatan pemeintahan atau politik yang cenderung otoriter.Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan islam pada masa bani Umayyah secara detail,simaklah pembahasan berikut  ini.
    Pada masa bani Umayyah ada tiga aktivitas keilmuan yang berkembang dengan sendirinya,yaitu aktivitas pengembangan ilmu-ilmu agama,karena di dorong semangat agama yang sangat kuat ;aktivitas pembangunan filsafat,karena ahli agama I akhir bani Umayyaj memperguakan filsafat untuk melawan Yahudi dan Nasrani;aktivitas pengembangan ilmu sejarah,karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat atau asal usul suatu masalah keilmuan.
a.Aktivitas pengembangan ilmu-ilmu agama
     Aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan di bidang agama dapat didentifikasi menjadi dua bagian,sebagai berikut.
 1)kelembagaan sebagai pusat aktivitas keilmuan islam.
     Pada masa itu,masjid-masjid menjadi semacam lembaga sebagai pusat kehidupan dan kegiatan ilmu pengetahuan,terutama ilmu-ilmu agama islam.Seorang ustazduduk di dalam masjid dan para murid duduk di sekelilingnya membentuk haqalah(lingkaran) untuk mendengarkan pelajaran yang di sampaikan oleh ustaz.kadang dalam satu masjid terdapat beberapa haqalah ustaz dan pelajaran yang berbesa-beda.Kadang pula ustaz menggunakan rumahnya untuk mengajar.Pada zaman ini belum ada sekolah atau gedung khusus sebagai tempat belajar.Beberapa ustaz pada masa ini adalah Abdullah bin Abbas,Hassan basri,ja’far as-Sidiq,dan dan lain-lain.Kota-kota yang menjadi pusat kegiatan pendidikan ini masih seperti zaman Khulafaur Rasyidin,yaitu Damaskus,Kufah,Basrah,Mesir,dan beberapa pusat pendidikan baru seperti Kordoba,Granada,Kairawan,dan lain-lain.
2)materi kajian ilmu pengetahuan
     Materi kajian ilmu-ilmu agama yang berkembang pada masa ini dapat dimasukkan ke dalam kelompok  Al-Qur’an al-islamiyah (ilmu-ilmu islam),yaitu ilmu-ilmu al-Qur’an,al-hadist,fikih,tarikh,ulumul lisaniyah,dan jughrofi.Ilmu-ilmu islam itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu :
a)      Al-Ulum  asy Syar’iyah,yaitu ilmu-ilmu agama islam;
b)      Al-Ulum al-Lisaniyah,yaitu ilmu-ilmu untuk memastikan bacaan Al-Qur;an,menafsirkan dan memahami Hadist;
c)      At-Tarikh wal jugrafi,yaitu ilmu sejarah dan geografi.
b. Perkembangan ilmu-ilmu keislaman (Ulum al-islamiyah)
      Ilmu-ilmu keislaman yang tumbuh dan berkembang pada masa itu,antar lain sebagai berikut.
1)      Ilmu qiraat; yaitu ilmu cara membaca  Al-Qu’an.Orang yang pandai membaca Al-Qur’an disebut Qurra.Pada masa ini pula lahir ilmu qira’at sab’ah (tujuh macam bacaan Al-Qur’an) yang kemudian di tetapkan menjadi dasar bacaan (Usulul Lil Qira’ah).pelopor bacaan ini  terdiri atas kaum Malawy, antara lain Abdullah bin Kasir,Asim bin Abu Nujud,Abdullah bin Amir,Ali bin Hamzah,dan lain-lain.
2)      Ilmu tafsir; ilmu yang berusaha memberikan  penafsiranterhadap ayat-ayat Al-Qur’an dengan tujuan untuk menghasilkan  hokum dan undang-undang.Ahli tafsir yang pertama dikenal pada mas ini ialah Ibnu Abbas,seorang sahabat terkenal yang eafat pada tahun 68 H.Menurut riwayat yang mutawati,beliau adalah orang yang pertama menafsirkan Al-Qur’an dengan cara riwayat dan isnad.Ahli tafsir lainnya  adalah Mujahib yang wafat pada tahun 109H dan seorang ulama Syi’ah bernama Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Husain,cucu Sayyaidina Ali bin Abi Talib.                                                      
3)      Ilmu hadis; untuk membantu di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.karena terdapat banyak hadis maka timbulah usaha untuk mencari riwayat dan sanad hadis yang akhirnya mejadi ilmu hadis dengan segala cabang-cabangnya.
Para ahli hadis yang terkenal pada masa ini antara lain:
a)      Abu Bakar bin Muhammad bin Ubaidillah bin Zihad Az-Zuhri (w.123 H).
Ibnu Abi Malikiah,yaitu Abdullah bin Abi Malikiah (w.119 H)
Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz,barulah hadis dibukukan secara sistematis. Usaha itu dirintis oleh Ibnu Zihab Az-Zuhri yang kemudian disusul oleh sejumlah ulama lain.
4)      Ilmu nahwu; yaitu ilmu tentang perubahan bunyi pada kata-kata yang terdapat di dalam Al-Qur’an.Pengarang ilmu nahwu yang pertama dan  membukukan berbagai teorinya sehingga terkenal sampai saat ini ialah Abu Aswad Ad-Dualy (w.69 H). Beliau belajar dari Ali bin Abi Talib sehingga ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Talib adalah Bapak  Ilmu Nahwu.
5)      Ilmu jugrafi; tentang ilmu jugrafi, sekalipun bukan berasal dari bangsa Arab,namun kaum muslimin menggap ilmu ini mempunyai peran sangat penting bagi kelangsungan ajaran Islam .Oleh sebab itu,mereka menggap ilmu ini perlu dikaji dan dipelajari oleh umat islam,dengan tiga alas an,yaitu :
a)      Dalam rukun islam terdapat perintah menunaikan ibadah haji.Untuk menunaikan rukun islam yang kelima itu (haji), kaum muslimin di seluruh penjuru dunia harus mengetahui ilmu bumi dan ilmu geografi.
b)      Kewajiban menuntut ilmu  bagi kaum muslimin mengharuskan mereka melakukan Rihlah Ilmiyah (perjalanan mencari ilmu ke berbagai Negara dan benua) untuk menuntut Ilmu ,hal mana mengharuskan kaum muslimin mengetahui ilmu bumi atau geografi.
c)      Keharusan berdakwah dan berjihad untuk mengembangkan Islam,juga mengharuskan kaum muslimin menetahui ilmu bumi.
C. perkembangan ilmu-ilmu kealaman (ulum at-tabi’iyah)
            Ilmu-ilmu pengetahuan yang tergolong pada ilmu-ilmu kealaman banyak disalin dari bahasa asing ke dalam bahasa arab dan disempurnakan untuk kepentingan keilmuan umat islam. Ilmu-lmu itu juga mengalami perkmbangan yang bagus, meskipun tak sebagus pekembangan ilmu keislaman. Ilmu-ilmu alam yang tumbuh dan berkembang pada masa bani umayyah anatara lain :
1) Ilmu kimia
            Khalifah yazid bin mua’wiyah membuat program gerakan penerjemeh buku-buku asing ke dalam bahasa arab. Khlifah mendatangkan beberapa orang romawi yang bermukin di mesir, di antranya maryanis seorang pendeta yag mengajarkan ilmu kimia. Penerjemah ke dalam buku arab dilakukan oleh isthafun
2) Ilmu astronomi
            Ilmu anstromi mengalami perkembanagan cukup pesat pada masa itu. Mungkin karena ilmu ini sangat diperlukan untuk kepetingan berperang dalam rangka perluasan wilayah dakwah islam. Pangliama perang pada masa dinasti umayyah yang menggemari ilmu bintang  adalah khlid bin walid.beliau sangangat menggemari ilmu ini sehingga dikeluarjan sejumlah uang untuk mempeljari dan mebeli alat-alatnya. Kegemarannnya terhadap anstronom, membuatnya slal dekatdengan para ahli ilmu bintang setiap kali hendak terjun ke medan perang.
3) Ilmu ke dokteran
            Penduduk dimaskus pada waktu itu telah cukup mapu dalam mmbaca baca dan tulis, bahakan tak sedikit yang menguasi bahasa asing. Mereka telah banyak menyalin dan menerjemahakan bahasa arab seperti ilmu-ilmu ke dokteran. Salah satu karyanya adalah karangan Qis Ahrum dalam bahasa suryani yang disalin ke bahasa arab oleh Masjuwaihi. Dengan  sendirinya, ilmu ke dokteran dapat berkembang dengan baik pada masa itu.
4) Filsafat islam
            Filsafat sebenarnya baru tumbuh setelah gerak filsafat mucul di akhir masa bani umayyah untuk melawan pemikiran yahudi dan nasrani yang selalu menyerang dan mendiskreditkan ajaran islam. Pemikiran teologis dari agama Kristen sudah berkembang lebih dulu sebelum datangnya islam dan masuk ke lingkungan islam secara sengaja untuk merusak akidah islam. Karena ituh timbul kenginn kaum muslimin untuk mengali pemikiran tuk merusak akidah islam. Karena ituh timbul kenginn kaum muslimin untuk mengali pemikiran yang bersiafat teologis, sehingga dapat menolak ajran-ajaran teologis dari agama Kristen. Ilmu ini kemudian disebut ilmu kalam. Ilmu kalam dalam perkembangannya menjadi ilmu khusus yang membahas tentang berbagai macam pola pemkiran yang berbeda dari ajran islam sendiri. Hal ini didukung oleh banyaknya ayat dalam AL-QUR’AN yang memerintahkan untuk membaca, berpikir dan mengunakan akal ke semuanya mendorong umat islam, terutama para ahlinya untuk berpikr mengenai mengenai segala sesuatu guna mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan . dalam perkembangan selanjutnya, ilmu kalam berkembang menjadi filsafat islam.
5) Ilmu sejarah
            Pada masa bani umayyah, penkajian ilmu sejarah manghasilkan tarikh yang terbagi dalam 2 kategori
a)      ilmu tarikh islam yaitu sejarah kaum muslimin  dengan segala perjuangan serta riwayat hidup pemipin-pemipin mereka. Sumber tarikh dalam bidang ini adalah amal perbuatan mereka sendiri.
b)      Tarikh umum yaitu sejarah bangsa-bangsa lain yang dipelajari dan di salin dengan sunguh-sunguh sejak masa bani umayyah. Hal ini karea khalifah mereka termasuk orang-orang yang palng gemar untuk mengetahui orang-orang ternama dari sejarah bangsa-bangsa lain. Namun demikian ilmu pada masa umayyah baru dalam tahap awal pertumbuhan. Ilmu sejarah mulai berkembang pesat pada masa abbasiyah.  
4) Periode bani abbasiyah
      Periode ini diakui dunia islam sebagi masa kajayaan ilmu pengetahuan  dan peradabaan dalam islam . masa pemerintahaan bani abbasiyah merupakan masa kejayaan islam dalam berbagai bidang, khususnya bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada masa ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis tentag tentang berbagai ilmu pengetahuan, sehinga ilmu pengetahuan, baik aqli(rasional) maupun naqli(tekstual), mengalami kemajuan secara gemilang. Pada masa dinasti ini, proses transformasi ilmu pengetahuan dilalakukan dengan cara penerjemahan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti bangsa yunani, romawi, hindu,Persia serta berbagai naskah yang ada di kawasan timmur tengah, afrika, Mesopotamia, dan mesir. 
      Meskipun pada waktu itu pusat-pusat tudi ke ilmuan belum memiliki fasilitas yang memadai seperti saat ini, namun aktivitas ke ilmuan tetap berjalan dan berkembang dengan penuh semangat. Pada masa ini, pusat-pusat kajian ilmiah betempat di masjid-masjid, misalnya masjid Basrah. Di masjid ini terdapat kelompok studi yang disebut Halaqat al jadl, Halaqat al fiqh, Halqat al-tafsir wal hadist dan lain-lain. Banyak orang dari berbagai suku bangsa yang datag ke tempat studi ilmu pengetahuan itu. Dengan demikian berkembanglah kebudayaan dan ilmu pengetahuan dalam islam.
      Di awal berdirinya pemerntahan bani absiyyah, belum mengenal lemaga pendidikan formal, seperti sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Mereka masih mengikuti tradisi  keilmuan para pendahulu mereka, dinasti Umayyah. Baru pada khalifah Harum Ar-Rasyid, didirikan lembaga pendidikan formal seperti darul hikmah, yang kemudian dilanjutkan dan disempurnakan oleh Al-makmuh. Dari lembaga inilah banyak lahir para sarjana  dan para ahl ilmu pengetahuan yang membawa kejayaan  dinasti Abbasiyah dan umat islam pada umumnya.
      Imu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang pada masa dinasti Abbasiyah dapat diidefikasi pada dua ketegori, sebagai berikut ini.
  1. Ilmu pengetahuan
1)      Ilmu tafsir
Ilmu tafsir pada masa bani abbsiyah berkuasa, mengalami kemajuan pesat. Tafsir pada zaman ini terdiri atas Tafsir bil ma’sur yaitu Al-Quran yang di tafsirkan bil ra’yi, yaitu penafsiran Al-Qur’an dengan mengunakan akal pikiran manusia. Para ahli tafsir bil masur yang terkenal pada masa ituh , antara lain ibnu jarir al-thabry, ibnu Athiyah Al-Andalusy dan As Sundai yang mendasrakan tafsirannya kepada ibnu Abba dan mas’ud; Musqatil bin Suaiman yang tafsrannya ter pengaruh oleh kitab taurat; dan Muhamad bin Ishak yang dalam tafsiranya banyak mengutip cerita israiliyat. Para ahli bil Ra’yi yang terkenal pada masa ituh , anatara lain Abu Bakar Asam, Abu Muslim Muhamd Bin Bahr Isfahany, Ibnu Jarul Al-Asady, Abu Yunus Abdussalam.
2)      Ilmu hadis
Hadist merupakan sumber hokum sumber islam ke dua setelah Al-Qur’an. Pada masa      pemerintahan dinasti abbasiyah, ilmu hadis berkembag dengan pesat. Pada masa banyak lahir para ahli hadis terkemuka
a)      Imam bukhari, atau  Abu Abdullah muhamad bin abli hasan al-bukhari. Iman yang lahir di Bukhara pada tahun 194H dan wafat pada tahun 256 di Bagdad ini, banyak melahirkan di bidang ilmu hadis. Di anatara karaya monumental adalah shih bukhary.
b)      Iman muslim , atau imam abu muslim bin al-hajjaj al-qushairy al-naisjabury.imam yang wafat pada 261H di nisyabury ini, mempunyai adil dan besar bagi perkembangan ilmu hadis. Karaya yang tekenal adalah shahih muslim.  


3)      Imu kalam
Sebab-sebab tumbuh dan berkembangnya ilmu kalam di kalanga umat islam sebagaimana telah  di jelaskan di atas, yaitu karena musuh islam ingin melumpuhkan islam dengan mempergunakab filsafat dan hampir semua masala, termasuk masalah agama telah berkisar pada pola rasa, akal, dan ilmu. Sebab itu para ulama islam tentang untk menggal ilmu kalam agar dapat menadingi filsafat bangsa lain. Di antara pelopor dan ahli ilmu kalam adalah wasil bin atha. Abu huzail al-allaf, ad-dhaham, abdul hasan, al-asy’ary, dan imam ghazali.
4)      Ilmu tasawuf
Ilmu tawuf ilmu syariat. Inti ajran adalh tekun beridah dengnan menyarahan diri sepenuhnya kepada allah, meninggalkan atau  menjauhkan diri dari kesenangan dan rahasia dunia, serta bersembunyi diri untuk beribadah. ilmu ini mengalami kemajuaanya pada saat-saat akhir pemerintahan Abbasiyah. Meskipun jauh sebelumnya, yakini pada Rasulullah SAW, khulafaur rasyidin dan bani Umayyah, ilmun ini telah ada, tapi belum mengalami kemajuan seperti pada masa abbasiyah
5)      Ilmu bahasa
Yang dimaksud ilmu bahasa adalah ilmu nahwu, saraf, bayan ,badi, arud,  dan lain-lain. Ilmu bahasa pada masa dinasti abbasiyah berkembang dengan pesat karna bahasa arab yang semakin berkembag memerlukan  ilmu bahasa yang menyeluruh. Kota basarah dan kufah merupakan pusat pertumbuhaan dan kegiatan ilmu bahasa(ilmu lugah).
6)      Ilmu fikih
Ilmu fikih dan usul fikih juga mengalami puncak perkmbangan pada masa ini. Banyak para fuqaha yang terkenal dan karaya-karaya mereka masih banyak kita nikamati sampai saat ini. Diantara para tokoh yang berjasa dalam mengembangan ilmu fikih , yaitu imam Abu hanifah dengan karaya fiqhu Akbar, Al-Alim wal Mutaan dan lain-lain; imam malik dengan karyanya dengan karyanya yang terkenal adalah yakni kitab            Al-Muwatha; imam syaf’I dengan karyanya yang terkenal adalah yakni  al um dan usul fkih  imam ahmad bin hanbal dengan karya yang terkenal yaitu  musnad, yang memuat 2.800 sampai 2.900 hadist nabi .  
b.  ilmu-ilmu kealaman
            Di samping perkembangan ilmu-ilmu keagamaan yang tadi dijelaskan, ikut berkembang pula ilmu-ilmu alam, seperti ilmu kedokteran, sosial, perekonomian, pertanian, perindustrian, perdagangan, dan lain-lain.
1  Ilmu kedokteran
            Ilmu ini mulai berkembang dengan pesat pada masa akhir dinasti Abbasiyah I dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah II, III, IV. Dinasti Abbasiyah telah melahirkan banyak dokter kenamaan. Banyak dokter asing yang dipakai untuk praktik dan menjadi guru. Banyak pula rumah sakit besar dan sekolah tinggi kedokteran yang didirikan. Di antara para dokter yang berjasa dalam mengembangkan ilmu kedokteran, yaitu Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih, seorang ahli farmasi di rumah sakit Yundishapur; Sabur bin Sahal, direktur rumah sakit Yundishapur; Abu Zakaria Al-Razy, kepala para dokter rumah sakit Bagdad; Ibnu Sina, karyanya yang terkenal adalah al Qanun fi al Thib.
2  Ilmu sosial
            Ilmu sosial pada masa pemerintahan bani Abbasiyah mengalami kemajuan sangat pesat. Akibatnya, kehidupan sosial pada masa itu dibagi ke dalam dua kelas, yaitu;
a.       Kelas khusus, terdiri atas khalifah dan ahli famili khalifah, yaitu bani Hasyim; para pembesar negara (seperti menteri, gubernur, panglima, dan para pejabat); para bangsawan yang bukan bani Hasyim (seperti kaum Quraisy pada umumnya); para petuga khusus; anggota tentara; dan pembantu-pembantu istana.
b.      Kelas umum, terdiri atas para seniman, ulama, fuqaha, pujangga, saudagar dan pengusaha, serta tukang (industrialis) dan petani.
3  Ilmu ekonomi
            Ilmu ekonomi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat pada masa ini. Pada masa awal pemerintahan dinasti Abbasiyah, perbendaharaan negara mengalami kemajuan yang sangat hebat. Kas negara selalu penuh. Uang masuk lebih banyak dari pada uang yang keluar. Khalifah Al-mansyur benar-benar telah meletakkan dasar-dasar ekonomi dan keuangannegara.
4  Ilmu Pertanian
            Ilmu pertanian turut mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat hebat pada masa dinasti Abbasiyah. Ilmu pertanian sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah juga sangat menghargai kaum petani dan meringankan beban pajak hasil bumi mereka. Bahkan, di beberapa tempat, beban pajak segala dihapuskan. Usaha lain yang dilakukan untuk menunjukan kemajuan ekonomi pertaniannya adalah dengan membuat bendungan, membangun irigasi, menggali kanal, dan pembuatan lahan pertanian baru.
5  Ilmu perindustrian
            Ilmu alam seperti ilmu perbintangan, biologi, fisika, kimia, dan sebagainya sangat menunjang bagi lahirnya ilmu perindustrian. Para khalifah Abbasiyah banyak mencurahkan perhatiannya pada sektor industri ini. Oleh sebab itu, selama berkuasa mereka tidak saja mementingkan sektor pertanian untuk memajukan perekonomian negara, tetapi juga dengan perhatian yang cukup mereka mengembangkan perindustrian negara. Tenaga ahli itu adalah parailmuan dan cendekiawan yang ditugasi oleh pemerintah untuk membimbing masyarakat agar mampu mendirikan home industry. Para khalifah juga menggunakan berbagai sumber tambang  untuk diolah menjadi barang jadi, seperti emas, perak, perunggu, besi, baja, dan lain-lain.
6  Ilmu perdagangan
            Ilmuperdagangan merupakan salah satu keterampilanbawaan bagi bangsa Arab, juga mengalami kemajuan yang sangat signifikan . disamping perhatian yang demikian besar untuk mengembangkan industri dan pertanian, pemerintah abbasiyah juga memberikan perhatian yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi perdagangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, para khalifahmenganjurkan para ulama dan cendekiawan untuk membuka jurusan ekonomi perdagangan. Selain itu, upaya konkret juga dilakukan, seperti dengan cara membangun sumur-sumur di tempat-tempat istirahat para khalifah dagang, membangun armada-armada dagang untuk melindungi para pedagang dari perampokan bajak laut, dan membanguntempat-tempat perdagangan baru
   B. Tokoh Ilmuwan Muslim Dan  Peranannya Pada Masa                                                                Bani  Umayyah Sampai Masa Bani Abbasiyah .

      Sepeninggal kepemimpinan Khulafaur Rasyidin , kepemimpinan Islam dipegang oleh dua Dinasti besar yang mengubah bentuk pemerintahan dari system Demokrasi Islam menjadi Teokrasi atau Monarki kerajaan . kedua Dinasti itu adalah Dinasti Umayyah dan Dinasti  Abbasiyah. Dinasti Umayyah berkeuasa KKurang lebih 90 tahun , sedangkan dinasti Abbasiyah berkuasa kurang lebih 5 abab .perkembangan ilmu pengetahuan dinasti itu sangat berbeda ,karena waktu kepemimpinanya berbeda .

           pada masa dinasti umayyah berkuasa, Ilmu pengetahuan dalam Islam baru mulai berkembang . berbeda dengan masa Dinasti Abbasiyah berkuasa , ilmuy pengetahuan dalam islam telah mencapai puncak kejayaannya . terutama pada masa periode Abbasiyah I dan II. Selama masa itu pula , banyak para tokoh ilmuan yang berperan penting dalam mencapai perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dalam duani Islam.



Tokoh ilmuwan Muslim dan Perannya pada masa Dinasti Umayyah.

     selain para Khalifah dinasti Umayyah sendiri , yang turut berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa islam bangsa umayyah adalah ilmuan yang hidup dalam masa itu . kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan karya yang sangat bermanfaat,baik bagi kaum muslim pada jaman itu maupun generasi muslim berikutnya. Diantara tokoh ilmuan yang berperan penting memajukan ilmu pengetahuan,sosial,dan seni budaya pada masa dinasti umayyah adalah sebagai berikut.
A. tokoh di bidang seni bahasa dan budaya
1. Nu’man bin Bashir Al Anshari, wafat pada tahun 65H/684M. ia adalah seorang ahli tata bahasa Aab dan seorang penyair keimanan.
2.Ibnu Magfarah Al Hamiri, wafat pada tahun 69H/689 M. ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau linguistic.
3.Miskin ad Damiry, wafat pada tahun 95H/14M.ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau sastra.
4. Al Ahktal wafat pada tahun 111H/730M. ia adalah seorang penyair terkenal di masanya, yang mempunyai diwan atau syair tersendiri.
5.Jarir,wafat pada tanggal 111H/730M. ia juga adalah seorang penyair yang termasyur pada masa itu.
6. Abul Aswad Ad Dualy,wafat pada 98H/716M. ia adalah seorang pakar bahasa Arab , ahli gramatika,dan linguistic arab.
7. Al Farazdaq, wafat pada tahun 90H/709M. ia adalah seorang penyair terkenal.
8. Abu Najm Ar Rajir, wafat pada 130 H/ 748M. ai adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
9. A’sya Rabi ‘ah, wafat pada tahun 85H/705M. ia adalah seorang penyair wanita ternama.
10. Ar-Raj, wafat pada tahun 90h/709M. ia adalah seorang pakar bahasa dan sastra.

B. Tokoh di bidang Ilmu keagamaan.
1. Abdullah Bin Abbas,seorang ahli di bidang ilmu tafsir Al-Qur’an.
2. Ja’far As-Sadiq, seorang ahli ilmu kimiah yang bermukim di mekah.
3. Abdullah Bin Katsir, seorang pakar di bidang qiraat sab’ah dan ahli tafsir Al-Qur’an.tabsi Ibnu Katsir.
4. Ashim Bin Abi Nujud, seorang ahli tafsir dan pakar ilmu qiraatil Al-Qur’an.
5. Ibnu Abas, seorang ahli tafsir dari dari kalangan sahabat terkenal.
6. Ibnu Juraij, seorang pakar ilmu hadis.
7. Ibnu Ishaq, seorang ahli pentakhrij hadis.
8. Malik Bin, Anas seorang ahli hadis.
9. Imam Malik, seorang ahli ilmu pikih dan hadis.
10.Imam syafi’, seorang ahli usul fiqih dan hadis.

C.Tokoh Di Bidang kemiliteran
     Kejayaan Bani Umayyah tak lepas dari peran aktif para tokoh yang hidup pada masa itu,khususnya para tokoh politik dan militer yang dapat mengembangakn dan memajukan bangsa umayyah . beberapa tokoh yang berjasa dalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam melalu pendekatan militer pada masa Bani Umayyah antara Lain sebagai berikut .
1. Mu’awiyah bin Abi Sufyan .
    
prestasi Mu’awiyah yang paling menonjoal adalah pembentukkan angkatan laut bagi tentara dinasti Umayyah , menyusun system pemerintahan yang efektif, dan melakukan perluasan wilayah.
2.Abdul Malik bin Marwan
      Diantara jasa dan karnyanya ialah yang meresmikan bahasa nasional  mengganti mata uang Negara membentuk lembaga Pos dan membentk lembaga peradilan tinggi Negara .
3.Walid bin Abdul Malik
     
Khalifah ini turyt memajukan bangsa Umayyah di bidang sosial dan kebudayaan, misalnya membangun rumah-rumah sakit , panti-panti jompo dab anak yatim,serta memajukan eni budaya.
 4.Umar bin Abdul Aziz
     
diantara oeran pentingnya dalam mengembangkan dan memajukan dinasti umayyah ialah upaya diplomatis dalam membenahi setiap persoalan politik , baik di dalam maupun luar negeri .upaya diplomatiknya dapat membuat situasi pemerintahan Bani Umayyah terhindar dari dari peperangan dan menjadi stabil .
5. Hisyam bin Abdul Malik
       peran pentignya adalah di bidang sosial dan kesejahteraan masyarajat . pada masa kekuasaannya banyak di bangun pabrik-pabrik , saluran irigasi dan terusan=terusan untuk mengairi sawah dan lading rakyat.
6. Jendral Qutaibah bin Muslim
        peran pentingnya adalah telah berhasil menaklukkan wilayah samarkhand, Kasyar dan, sebagian wilayah Tiongkok.
7. Jendral Musa bin Nushair
         peran penting yang dilakukannya adalah menguasai benua Afrika ,terutama Afrik Utara dan beberapa wilayah kesekitarnya . setelah diangkat menjdi gubernur Afrika Utara  ia juga dapat menaklukan beberapa wilayah yang masih di kuasai oleh raja-raja barbar dan kekaisaran romawi
8.  Jendral Tarif bin Malik
        
peran pentingnya adalah memajukan dinasti Umayyah . terutama memperluas wilayah ke daerah Eropa.
9. Jendral thariq bin Ziyad
          Jendral yang sangat beroeran dalam memajukan dinasti Umayyah , terutama dalam memperluas wilayah kedlam daratan Eropa. 


10. Yazid bin Muhallab
           Gubernur Bukhara , yazid bin Juhallad, turut bereran penting dalam memperluas wilayah kekuasaan Islam di wilayah Asia Tengah. Ia dapat menaklukan wilayah Jurjan, Tabaristan, dan beberapa daerah di tepi laut kaspi.
11. Jendral Ukbah Bin Nafi
           
Peran pentingnya adalah dapat menaklukkan daera Afrika tengan sampai ke selatan Tunisia.wilayah yang di taklukannya itu, dibangun menjadi sebuah kota militer yang indah dan mungil bernama Qairuwan
12. Jendral Muhammad bin Qasim
             perannya yaitu sangat oenting dalam memperluas wilayah islam ke Benua India. Ia dapat menaklukkan Punjab,Lahor,dan Pakistan secara Gemilang.

2.      Tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan ilmu pengetahuan islampada masa abbasiyah
a.       Tokoh ilmuwan yang berperan di bidang ilmu-ilmu alam
1.      Bidang Filsafat
a.       Abu Ishak Al – kindi, yang mendapat gelar filsuf dari Arab, mengarang kitab berjumlah 231 judul ynang membahas tentang ilmu filsafat, dll.
b.      Abu Nashr Al Farabi, yang mengarang kitab lebih dari 12 kitab.
c.       Ibnu Sina, yang membahas kitab-kitab tentang filsafat dan music.
d.      Ibnu Rusyid
e.       Abu Hamid Al- Ghazali
2.      Bidang kedokteran
a.       Jabir bin Hayyan, ia ahli dalam ilmu kedokteran dan dikenal sebagai ahli kiia dan biologi.
b.      Abu zakariya Ar-Razi, ia mengarang ilmu kitab tentang campak.
c.       Ibnu Sina, ia mengarang tentang ilmu kesehatan.
d.      Abu Zakariya Yuhana bin Misawasih, seorang ahli farmasi dan ilmu kimia.
e.       Thabib bin Qurra, seorang dokter specialis ilmu bedah di rumah sakit Yundhi Shafur.
3.      Bidang Astronomi
a.       Abu ma’syar Al Falaki
b.      Jabir Al battany
c.       Raihan Al Bairuny
4.      Bidang sejarah
a.       Abu Ismail Al Azdy mengarang kitab futunus syaam
b.      Al Waqidi
c.       Ibnu Saad
d.      Ibnu Hisyam
5.      Bidang ilmu geografi
a.       Ibnu Kardazabah
b.      Ibnu Haik
c.       Ibnu Fadlan
6.      Bidang ilmu pasti dan farmasi
a.       Tsabit bin Qurrah Al Hirany
b.      Abdul WAfa Muhamad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas
c.       Ibnu Baithar



7.      Bidang ilmu bahasa dan sastra
a.       Imam Syibawaih
b.      Abu zakariya Al Farra
c.       Abu Nawas
d.      Abu  Tamam
e.       Al Mutanabby

b.      Tokoh ilmuwam muslim dan perannya di bidang ilmu-ilmu keagamaan.

1.      Tokoh ilmu hadis
a.       Iman bukhari
b.      Imam Muslim
c.       Imam Abu Daud
d.      Imam Turmudzi
e.       Imam Nasa’i
f.       Imam Ibnu Majah
g.      Imam Ahmad bin Hanbal
c.        Tokoh ulama tafsir
1.      Imam Zamakhsyari
2.      Imam Abu Sa’id bin Umar Al Baidhawi
3.      Imam Az-Zajad
4.      Imam Al Wahidi
5.      Imam Ibrahim As-Sa’labi
6.      Imam Muhamad Al Baghadadi
7.      Imam Al Qurtubi
8.      Imam Al jashas
9.      Imam Fakhruddin
10.  Imam sahal bin Abdullah
11.  Imam Muhammad Abdul Baqi

d.      Tokoh ulama fikih
1.      Imam Abu Hanifah
2.      Imam malik bin Anas
3.      Imam syafi’i
4.      Imam ahmad bin hanbal



e.       Tokoh ulama tasawuf
1.      Imam Ali bin Usman Al HUjwiri
2.      Abul qasim Al Qusyairi
3.      Muhamad bin Ali At-Tirmidzi
4.      Imam Al-Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar