SEJARAH DAKWAH ISLAM
Sejak
Nabi Muhammad saw. diutus sebagai nabi dan rasul Allah untuk menyampaikan
risalah Islam kepada umat manusia di muka bumi, dakwah Islam mulai disebarkan
dan dikobarkan tanpa mengenal lelah dan putus asa. Nilai-nilai ajaran Islam mulai
diajarkan dan ditanamkan kepada kaum muslimin, baik nilai ubudiyah, muamalah,
maupun nilai ilmiah. Hal ini menumbuhkan semangat dalam mengamalkan ajaran
Islam, baik dalam bentuk ibadah (ubudiyah), tata pergaulan dengan sesama
(muamalah), maupun semangat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan
ilmiah. Dari masa ke masa, sejak masa Rasulullah, Khulafaur rasyidin, bani
Umayyah, bani Abbasiyah, hingga sekarang, semangat keilmuan kaum muslimin itu
terus terpelihara dan semakin berkembang pesat. Berikut uraiannya.
A.
SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN
DALAM ISLAM SAMPAI MASA DAULAH ABBASIYAH
Kaum
muslimin diperintahkan untuk mencari, mengkaji, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan menggunakan akal pikirannya. Atas dasar itu, umat Islam melakukan
berbagai pengkajian dan penelitian terhadap berbagai ilmu, baik ilmu keagamaan
maupun ilmu alam. Sejarah umat manusia mencatat bahwa umat Islam telah berjasa
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di masanya.
Pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam terbagi pada empat periode, yaitu
sebagai berikut.
1.
Periode Kenabian
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan Islam telah terjadi sejak zaman Rasulullah mulai mendakwahkan
Islam. Wahyu pertamanya, ialah surah al-`Alaq ayat 1-5 yang mengandung nilai-nilai
spirit ilmu pengetahuan. Di dalam wahyu tersebut terdapat perintah untuk
membaca. Allah Swt. pun menegaskan bahwa hakikat ilmu datangnya dari Allah dan
awalnya manusia tidak mengetahui apa-apa. Kata Iqra' pada ayat ke-1 surah
al-`Alaq memiliki makna yang beragam, seperti membaca, menelaah, mendalami,
meneliti, mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan sebagainya. Semua itu terangkum
dalam kata membaca, baik teks yang tersurat seperti Al-Qur'an dan al-hadis
maupun teks yang tersirat seperti alam semesta.
Pada masa Rasulullah saw., ilmu
pengetahuan yang lebih banyak berkembang adalah ilmu-ilmu pokok tentang agama
(usuluddin) dan ilmu akhlak (moral). Meskipun tidak sepesat ilmu agama dan
akhlak, bidang ilmu-ilmu lainnya tetap berkembang. Pada zaman Rasulullah saw.
proses pengkajian ilmu yang lebih sistematis mulai dilakukan, diantaranya
dasar-dasar ilmu tafsir yang dikembangkan oleh para sahabat Rasulullah saw.
Di antara para ahli tafsir pada masa
kenabian, yaitu para khalifah yang empat. Mereka adalah Abu Bakar As-Siddig,
Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib. Selain itu banyak
juga para sahabat lain selain para khalifah, seperti Ibnu Mas`ud, Ibnu Abbas,
Ubay Ibnu Ka'ab, Zaid bin Sabit, Abu Musa Asy`ari, dan Abdullah bin Zubair.
Dari kalangan khalifah, yang paling banyak dikenal riwayatnya tentang tafsir
adalah Ali bin Abi Talib, karena mungkin dialah yang paling banyak menimba ilmu
dari Rasulullah saw.
Ilmuwan lain di bidang tafsir yang
terkemuka pada waktu itu adalah Abdullah bin Abbas, yang dikenal dengan sebutan
Ibnu Abbas. Ibnu Abbas adalah anak paman Rasulullah saw., Abbas bin Abdullah
bin Abdul Mutalib, sekaligus ia juga murid dari Rasulullah sendiri. Ibnu Abbas
dikenal sebagai ahli tata bahasa Arab dan penerjemah Al-Qur'an.
Selain Ibnu Abbas, sahabat nabi yang
termasuk ahli tafsir ialah Abdullah bin Mas`ud. Ia lebih dikenal dengan sebutan
Ibnu Mas` ud. Ibnu Mas'ud adalah salah seorang sahabat pertama yang paling muda
usianya ketika masuk Islam, yakni pada usia 6 tahun.
Selain ilmu tafsir, ilmu pengetahuan
keagamaan lain yang juga tumbuh dan berkembang pada masa Rasulullah saw. adalah
ilmu tasawuf. Di bidang tasawuf terdapat para ahli dan ulama yang telah berjasa
mengembangkan dan menggalinya serta melestarikannya sampai masa sekarang. Pada
masa kenabian, terdapat banyak kaum sufi yang tekun mengembangkan ilmu tasawuf.
Kaum sufi yaitu kaum yang menyebarkan ajaran Islam ke berbagai belahan dunia.
Pada zaman Rasulullah saw., mereka mempelajari Al-Qur'an secara langsung kepada
Rasulullah saw. dan menyediakan dirinya sematamata untuk Allah Swt. dan
Rasul-Nya.
Pada masa Rasulullah saw. juga terdapat
banyak aktivitas keilmuan, baik yang dilakukan oleh Rasulullah saw. sendiri,
yang dilakukan bersama para sahabatnya, maupun yang dilakukan oleh para sahabat
beliau secara mandiri. Di antara aktivitas keilmuan yang dilakukan oleh
Rasulullah saw. dan para sahabat pada waktu itu adalah sebagai berikut.
a.
Pengumpulan dan penulisan AI-Qur'an
Pada masa Rasulullah saw., Al-Qur'an
belum tersusun dan tertata mengingat proses turunnya wahyu masih berlangsung.
Namun pada masa itu, Rasulullah saw. telah memerintahkan para sahabatnya agar
menyusun, menata, dan menyimpan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah diturunkan Allah
Swt. kepada-Nya. Pengumpulan Al-Qur'an pada masa Rasulullah saw. ditempuh
dengan dua cara, sebagai berikut.
Pertama:
Al-Jam`u fis Sudur; maksudnya, para sahabat langsung menghafalnya di luar
kepala setiap kali Rasulullah saw. menerima wahyu dan menyampaikannya kepada
mereka.
Kedua:
Al-Jam`u fis Sutur; maksudnya, para sahabat diminta menuliskan kembali
ayat-ayat Al-Qur'an setelah dibacakan oleh Rasulullah. Biasanya sahabat
menuliskan Al-Qur'an pada Ar-Riqa' (kulit binatang), Al-Likhaf (lempengan
bate), Al-A ktaf(tulang binatang), atau Al-' Usbu ( pelepah kurma). Jumlah
sahabat yang menulis Al-Qur'an pada waktu itu mencapai 40 orang.
b.
Pengumpulan dan penulisan al-hadis
Pada mulanya Rasulullah saw. melarang
para sahabat mengumpulkan dan menuliskan hadis-hadis dari beliau, dengan alasan
sebagai berikut.
1) Nabi
sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang
diizinkan oleh beliau sebagai catatan pribadi.
2) Rasulullah
masih berada di tengah-tengah umat Islam sehingga dirasa tidak perlu untuk
dituliskan pada waktu itu.
3) Kemampuan
baca tulis di kalangan para sahabat masih sangat terbatas, sedikit sekali para
sahabat Rasulullah saw. pada masa itu yang bisa baca tulis.
4) Umat
Islam sedang dikonsentrasikan kepada Al-Qur'an, sebagai satu-satunya sumber
hukum dan aturan dari Allah Swt.
5) Kesibukan-kesibukan
umat Islam yang luar biasa dalam menghadapi perjuangan dakwah yang sangat
penting, terutama berjuang bagi perluasan dakwah Islam.
Akan tetapi pada perkembangannya, atas
penjelasan dan argumen para sahabat, Rasulullah saw. akhirnya mengizinkan para
sahabatnya yang tergolong sebagai pencatat wahyu untuk mencatat dan menyimpan
hadis-hadis beliau sepanjang ada jaminan tidak akan keliru dari penulisan
Al-Qur'an.
Di samping ilmu-ilmu keagamaan, pada
masa Rasulullah saw. juga telah berkembang ilmu pengetahuan umum, seperti ilmu
perekonomian Islam, ilmu politik Islam, dan sebagainya. Bahkan perkembangan
ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pada masa Rasulullah saw. terus berkembang
sampai sekarang. Banyak teori tentang ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak
masa Rasulullah saw. digunakan pada zaman modern seperti sekarang. Di
antaranya, teori invisible hands yang
berasal dari Nabi Muhammad saw. dan sangat populer di kalangan ulama Islam.
Teori ini berasal dari hadis Nabi Muhammad saw. sebagaimana disampaikan oleh
Anas bin Malik sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di Kota
Madinah. Hadis tersebut diriwayatkan sebagai berikut.
“Harga-harga
melambung pada masa Rasulullah saw. Orang-orang ketika itu mengajukan saran
kepada Rasulullah dengan berkata: “Ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan
harga”. Rasulullah saw. berkata: “Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga,
yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa
kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku
tentang kezaliman dalam darah maupun harta.“
Ucapan Nabi Muhammad saw. itu mengandung
pengertian bahwa harga pasar itu sesuai dengan kehendak Allah yang dapat
terjadi secara alamiah (sunnatullah), yang tidak bisa dibantah atau
dikendalikan oleh siapa pun.
2.PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN
Sepeninggal
rasullulah saw.,dunia islam di pimpin oleh para khalifah rasullulah saw.yang di
kenal dengan Khulafaur Rasyidin(para khalifah yang mendapat petunjuk).Mereka
itu adalah Abu Bakar as-Siddiq,Umar bin khatab,Usman bi Affan,dan Ali bin Abi
Talib.DI BAWAH KEPEMIMPINAN MEREKA,Islam semakin maju dan ilmu pengetahuan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat.Banyak ilmu pengetahuan
yang tumbuh dan berkembang pada masa itu,baik itu ilmu-ilmu keagamaan maupun
ilmu-ilmu pengetahuan lainnya,sepeti ilmu administrasi Negara dan ilmu
pemerintahan islam.
Atas dasar
pengkajian dan pemahaman ilmu pengetahuan di bidang pemerintahan dan
administrasi Negara,maka pada masa Khulafaur Rasyidin di bentuk sejumlah
departemen untuk mengurus kebutuhan Negara islam,Negara(Nizam
al-idary),departemen ekonomi dan keuangan(nizam al-Maly),departemen angkatan
perang (nizam al-Harby),serta departemen urusan peradilan dan kekuasaan
kehakiman(nizam al-Qada).
Ilmu
pengetahuan di bidang keagamaan juga tetap tumbuh dan berkembang secara
pesat,bahkan melebihi kepesatan ilmu pengetahuan umum.Pada masa itu telah
berkembang ilmu tafsire AL-Qur’an,ilmu qiraat AL-Qur’an,ilmu hadist,nahwu,dan
sebagainya.Atas dasar spirit islam yang terkandung dalam AL-Qur’an dan
al-hadist,kaum muslimin terus mengkaji dan mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan, baik pengetahuan agama
maupun umum,sehingga karya-karyamereka masih dapat kita temukan dan pelajari
sampai saat ini.
3.Periode bani umayyah
Pertumbuhan
dan perkembangan ilmu penetahuan islam pada masa ini berjalan di zaman pemulaan
islam,hanya ada sedikit peningkatn sesuai dengan perkembangan Daulah Islamiyah
sendiri.Sebagai mana telah telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan islam di bagi dalam empat periode.Adapun untuk [ertumbuhan
ilmu pengetahuan islam masa bani Umayyah masuk dalam kategori periode
ketiga,yaitu periode pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan islam yang
berlangsung setelah mas kenabian dan masa Khalufaur Rasyidin.Kedua masa itu
termasuk masa-masa awal,sehingga hanya ada sedikit kemajuan seperti yang di
terangkan di atas.Kemajuan kecil ini hanya di wanai dengan berkembangnya
ilmu-ilmu keagamaan dan kecil ilmu-I;mu pengetahuan umum.
Faktor
yang menyebabkan kurang pesatnya perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan pada masa
ini,salah satunya adalah factor pemerintahan bani Umayyah yang leih suka pada
membangun kekuatan pemeintahan atau politik yang cenderung otoriter.Untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan islam pada masa bani Umayyah secara
detail,simaklah pembahasan berikut ini.
Pada masa
bani Umayyah ada tiga aktivitas keilmuan yang berkembang dengan
sendirinya,yaitu aktivitas pengembangan ilmu-ilmu agama,karena di dorong semangat
agama yang sangat kuat ;aktivitas pembangunan filsafat,karena ahli agama I
akhir bani Umayyaj memperguakan filsafat untuk melawan Yahudi dan
Nasrani;aktivitas pengembangan ilmu sejarah,karena ilmu-ilmu agama memerlukan
riwayat atau asal usul suatu masalah keilmuan.
a.Aktivitas pengembangan ilmu-ilmu agama
Aktivitas
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang agama dapat didentifikasi menjadi dua
bagian,sebagai berikut.
1)kelembagaan sebagai pusat aktivitas keilmuan
islam.
Pada masa
itu,masjid-masjid menjadi semacam lembaga sebagai pusat kehidupan dan kegiatan
ilmu pengetahuan,terutama ilmu-ilmu agama islam.Seorang ustazduduk di dalam
masjid dan para murid duduk di sekelilingnya membentuk haqalah(lingkaran) untuk mendengarkan pelajaran yang di sampaikan
oleh ustaz.kadang dalam satu masjid terdapat beberapa haqalah ustaz dan pelajaran yang berbesa-beda.Kadang pula ustaz
menggunakan rumahnya untuk mengajar.Pada zaman ini belum ada sekolah atau
gedung khusus sebagai tempat belajar.Beberapa ustaz pada masa ini adalah
Abdullah bin Abbas,Hassan basri,ja’far as-Sidiq,dan dan lain-lain.Kota-kota
yang menjadi pusat kegiatan pendidikan ini masih seperti zaman Khulafaur
Rasyidin,yaitu Damaskus,Kufah,Basrah,Mesir,dan beberapa pusat pendidikan baru
seperti Kordoba,Granada,Kairawan,dan lain-lain.
2)materi
kajian ilmu pengetahuan
Materi kajian ilmu-ilmu
agama yang berkembang pada masa ini dapat dimasukkan ke dalam kelompok Al-Qur’an
al-islamiyah (ilmu-ilmu islam),yaitu ilmu-ilmu al-Qur’an,al-hadist,fikih,tarikh,ulumul
lisaniyah,dan jughrofi.Ilmu-ilmu islam itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga
bagian,yaitu :
a)
Al-Ulum asy Syar’iyah,yaitu
ilmu-ilmu agama islam;
b)
Al-Ulum
al-Lisaniyah,yaitu ilmu-ilmu untuk memastikan bacaan
Al-Qur;an,menafsirkan dan memahami Hadist;
c)
At-Tarikh
wal jugrafi,yaitu ilmu sejarah dan geografi.
b.
Perkembangan ilmu-ilmu keislaman (Ulum al-islamiyah)
Ilmu-ilmu
keislaman yang tumbuh dan berkembang pada masa itu,antar lain sebagai berikut.
1)
Ilmu qiraat; yaitu ilmu cara
membaca Al-Qu’an.Orang yang pandai
membaca Al-Qur’an disebut Qurra.Pada
masa ini pula lahir ilmu qira’at sab’ah
(tujuh macam bacaan Al-Qur’an) yang kemudian di tetapkan menjadi dasar bacaan (Usulul Lil Qira’ah).pelopor bacaan
ini terdiri atas kaum Malawy, antara
lain Abdullah bin Kasir,Asim bin Abu Nujud,Abdullah bin Amir,Ali bin Hamzah,dan
lain-lain.
2)
Ilmu tafsir; ilmu yang
berusaha memberikan penafsiranterhadap
ayat-ayat Al-Qur’an dengan tujuan untuk menghasilkan hokum dan undang-undang.Ahli tafsir yang
pertama dikenal pada mas ini ialah Ibnu Abbas,seorang sahabat terkenal yang
eafat pada tahun 68 H.Menurut riwayat yang mutawati,beliau adalah orang yang
pertama menafsirkan Al-Qur’an dengan cara riwayat dan isnad.Ahli tafsir
lainnya adalah Mujahib yang wafat pada
tahun 109H dan seorang ulama Syi’ah bernama Muhammad Al-Baqir bin Ali bin
Husain,cucu Sayyaidina Ali bin Abi Talib.
3)
Ilmu hadis; untuk membantu
di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.karena terdapat banyak hadis maka
timbulah usaha untuk mencari riwayat dan sanad hadis yang akhirnya mejadi ilmu
hadis dengan segala cabang-cabangnya.
Para ahli
hadis yang terkenal pada masa ini antara lain:
a)
Abu Bakar bin Muhammad bin
Ubaidillah bin Zihad Az-Zuhri (w.123 H).
Ibnu Abi
Malikiah,yaitu Abdullah bin Abi Malikiah (w.119 H)
Pada masa Khalifah Umar bin Abdul
Aziz,barulah hadis dibukukan secara sistematis. Usaha itu dirintis oleh Ibnu
Zihab Az-Zuhri yang kemudian disusul oleh sejumlah ulama lain.
4)
Ilmu nahwu; yaitu ilmu tentang
perubahan bunyi pada kata-kata yang terdapat di dalam Al-Qur’an.Pengarang ilmu
nahwu yang pertama dan membukukan
berbagai teorinya sehingga terkenal sampai saat ini ialah Abu Aswad Ad-Dualy
(w.69 H). Beliau belajar dari Ali bin Abi Talib sehingga ada ahli sejarah yang
mengatakan bahwa Ali bin Abi Talib adalah Bapak
Ilmu Nahwu.
5)
Ilmu jugrafi; tentang ilmu
jugrafi, sekalipun bukan berasal dari bangsa Arab,namun kaum muslimin menggap
ilmu ini mempunyai peran sangat penting bagi kelangsungan ajaran Islam .Oleh
sebab itu,mereka menggap ilmu ini perlu dikaji dan dipelajari oleh umat
islam,dengan tiga alas an,yaitu :
a)
Dalam rukun islam terdapat
perintah menunaikan ibadah haji.Untuk menunaikan rukun islam yang kelima itu
(haji), kaum muslimin di seluruh penjuru dunia harus mengetahui ilmu bumi dan
ilmu geografi.
b)
Kewajiban menuntut ilmu bagi kaum muslimin mengharuskan mereka
melakukan Rihlah Ilmiyah (perjalanan mencari ilmu ke berbagai Negara dan benua)
untuk menuntut Ilmu ,hal mana mengharuskan kaum muslimin mengetahui ilmu bumi
atau geografi.
c)
Keharusan berdakwah dan
berjihad untuk mengembangkan Islam,juga mengharuskan kaum muslimin menetahui
ilmu bumi.
C. perkembangan ilmu-ilmu kealaman (ulum
at-tabi’iyah)
Ilmu-ilmu
pengetahuan yang tergolong pada ilmu-ilmu kealaman banyak disalin dari bahasa
asing ke dalam bahasa arab dan disempurnakan untuk kepentingan keilmuan umat
islam. Ilmu-lmu itu juga mengalami perkmbangan yang bagus, meskipun tak sebagus
pekembangan ilmu keislaman. Ilmu-ilmu alam yang tumbuh dan berkembang pada masa
bani umayyah anatara lain :
1) Ilmu kimia
Khalifah
yazid bin mua’wiyah membuat program gerakan penerjemeh buku-buku asing ke dalam
bahasa arab. Khlifah mendatangkan beberapa orang romawi yang bermukin di mesir,
di antranya maryanis seorang pendeta yag mengajarkan ilmu kimia. Penerjemah ke
dalam buku arab dilakukan oleh isthafun
2) Ilmu astronomi
Ilmu
anstromi mengalami perkembanagan cukup pesat pada masa itu. Mungkin karena ilmu
ini sangat diperlukan untuk kepetingan berperang dalam rangka perluasan wilayah
dakwah islam. Pangliama perang pada masa dinasti umayyah yang menggemari ilmu
bintang adalah khlid bin walid.beliau
sangangat menggemari ilmu ini sehingga dikeluarjan sejumlah uang untuk mempeljari
dan mebeli alat-alatnya. Kegemarannnya terhadap anstronom, membuatnya slal
dekatdengan para ahli ilmu bintang setiap kali hendak terjun ke medan perang.
3) Ilmu ke dokteran
Penduduk
dimaskus pada waktu itu telah cukup mapu dalam mmbaca baca dan tulis, bahakan
tak sedikit yang menguasi bahasa asing. Mereka telah banyak menyalin dan
menerjemahakan bahasa arab seperti ilmu-ilmu ke dokteran. Salah satu karyanya
adalah karangan Qis Ahrum dalam bahasa suryani yang disalin ke bahasa arab oleh
Masjuwaihi. Dengan sendirinya, ilmu ke
dokteran dapat berkembang dengan baik pada masa itu.
4) Filsafat islam
Filsafat
sebenarnya baru tumbuh setelah gerak filsafat mucul di akhir masa bani umayyah
untuk melawan pemikiran yahudi dan nasrani yang selalu menyerang dan
mendiskreditkan ajaran islam. Pemikiran teologis dari agama Kristen sudah
berkembang lebih dulu sebelum datangnya islam dan masuk ke lingkungan islam
secara sengaja untuk merusak akidah islam. Karena ituh timbul kenginn kaum
muslimin untuk mengali pemikiran tuk merusak akidah islam. Karena ituh timbul
kenginn kaum muslimin untuk mengali pemikiran yang bersiafat teologis, sehingga
dapat menolak ajran-ajaran teologis dari agama Kristen. Ilmu ini kemudian
disebut ilmu kalam. Ilmu kalam dalam perkembangannya menjadi ilmu khusus yang
membahas tentang berbagai macam pola pemkiran yang berbeda dari ajran islam
sendiri. Hal ini didukung oleh banyaknya ayat dalam AL-QUR’AN yang
memerintahkan untuk membaca, berpikir dan mengunakan akal ke semuanya mendorong
umat islam, terutama para ahlinya untuk berpikr mengenai mengenai segala
sesuatu guna mendapatkan kebenaran dan kebijaksanaan . dalam perkembangan
selanjutnya, ilmu kalam berkembang menjadi filsafat islam.
5) Ilmu sejarah
Pada
masa bani umayyah, penkajian ilmu sejarah manghasilkan tarikh yang terbagi
dalam 2 kategori
a) ilmu
tarikh islam yaitu sejarah kaum muslimin
dengan segala perjuangan serta riwayat hidup pemipin-pemipin mereka.
Sumber tarikh dalam bidang ini adalah amal perbuatan mereka sendiri.
b) Tarikh
umum yaitu sejarah bangsa-bangsa lain yang dipelajari dan di salin dengan
sunguh-sunguh sejak masa bani umayyah. Hal ini karea khalifah mereka termasuk
orang-orang yang palng gemar untuk mengetahui orang-orang ternama dari sejarah
bangsa-bangsa lain. Namun demikian ilmu pada masa umayyah baru dalam tahap awal
pertumbuhan. Ilmu sejarah mulai berkembang pesat pada masa abbasiyah.
4) Periode bani
abbasiyah
Periode ini diakui dunia islam sebagi masa kajayaan ilmu
pengetahuan dan peradabaan dalam islam .
masa pemerintahaan bani abbasiyah merupakan masa kejayaan islam dalam berbagai
bidang, khususnya bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada masa ini umat
islam telah banyak melakukan kajian kritis tentag tentang berbagai ilmu
pengetahuan, sehinga ilmu pengetahuan, baik aqli(rasional) maupun
naqli(tekstual), mengalami kemajuan secara gemilang. Pada masa dinasti ini,
proses transformasi ilmu pengetahuan dilalakukan dengan cara penerjemahan
berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti bangsa yunani, romawi,
hindu,Persia serta berbagai naskah yang ada di kawasan timmur tengah, afrika,
Mesopotamia, dan mesir.
Meskipun pada waktu itu pusat-pusat tudi ke ilmuan belum
memiliki fasilitas yang memadai seperti saat ini, namun aktivitas ke ilmuan
tetap berjalan dan berkembang dengan penuh semangat. Pada masa ini, pusat-pusat
kajian ilmiah betempat di masjid-masjid, misalnya masjid Basrah. Di masjid ini
terdapat kelompok studi yang disebut Halaqat al jadl, Halaqat al fiqh, Halqat
al-tafsir wal hadist dan lain-lain. Banyak orang dari berbagai suku bangsa yang
datag ke tempat studi ilmu pengetahuan itu. Dengan demikian berkembanglah
kebudayaan dan ilmu pengetahuan dalam islam.
Di awal berdirinya pemerntahan bani absiyyah, belum mengenal
lemaga pendidikan formal, seperti sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Mereka
masih mengikuti tradisi keilmuan para
pendahulu mereka, dinasti Umayyah. Baru pada khalifah Harum Ar-Rasyid,
didirikan lembaga pendidikan formal seperti darul hikmah, yang kemudian
dilanjutkan dan disempurnakan oleh Al-makmuh. Dari lembaga inilah banyak lahir
para sarjana dan para ahl ilmu
pengetahuan yang membawa kejayaan
dinasti Abbasiyah dan umat islam pada umumnya.
Imu pengetahuan yang tumbuh dan berkembang pada masa dinasti
Abbasiyah dapat diidefikasi pada dua ketegori, sebagai berikut ini.
- Ilmu pengetahuan
1) Ilmu
tafsir
Ilmu
tafsir pada masa bani abbsiyah berkuasa, mengalami kemajuan pesat. Tafsir pada
zaman ini terdiri atas Tafsir bil ma’sur yaitu Al-Quran yang di tafsirkan bil
ra’yi, yaitu penafsiran Al-Qur’an dengan mengunakan akal pikiran manusia. Para
ahli tafsir bil masur yang terkenal pada masa ituh , antara lain ibnu jarir
al-thabry, ibnu Athiyah Al-Andalusy dan As Sundai yang mendasrakan tafsirannya
kepada ibnu Abba dan mas’ud; Musqatil bin Suaiman yang tafsrannya ter pengaruh
oleh kitab taurat; dan Muhamad bin Ishak yang dalam tafsiranya banyak mengutip
cerita israiliyat. Para ahli bil Ra’yi yang terkenal pada masa ituh , anatara
lain Abu Bakar Asam, Abu Muslim Muhamd Bin Bahr Isfahany, Ibnu Jarul Al-Asady,
Abu Yunus Abdussalam.
2) Ilmu
hadis
Hadist
merupakan sumber hokum sumber islam ke dua setelah Al-Qur’an. Pada masa pemerintahan dinasti abbasiyah, ilmu
hadis berkembag dengan pesat. Pada masa banyak lahir para ahli hadis terkemuka
a) Imam
bukhari, atau Abu Abdullah muhamad bin
abli hasan al-bukhari. Iman yang lahir di Bukhara pada tahun 194H dan wafat
pada tahun 256 di Bagdad ini, banyak melahirkan di bidang ilmu hadis. Di
anatara karaya monumental adalah shih bukhary.
b) Iman
muslim , atau imam abu muslim bin al-hajjaj al-qushairy al-naisjabury.imam yang
wafat pada 261H di nisyabury ini, mempunyai adil dan besar bagi perkembangan
ilmu hadis. Karaya yang tekenal adalah shahih muslim.
3) Imu
kalam
Sebab-sebab
tumbuh dan berkembangnya ilmu kalam di kalanga umat islam sebagaimana
telah di jelaskan di atas, yaitu karena
musuh islam ingin melumpuhkan islam dengan mempergunakab filsafat dan hampir
semua masala, termasuk masalah agama telah berkisar pada pola rasa, akal, dan
ilmu. Sebab itu para ulama islam tentang untk menggal ilmu kalam agar dapat
menadingi filsafat bangsa lain. Di antara pelopor dan ahli ilmu kalam adalah
wasil bin atha. Abu huzail al-allaf, ad-dhaham, abdul hasan, al-asy’ary, dan
imam ghazali.
4) Ilmu
tasawuf
Ilmu
tawuf ilmu syariat. Inti ajran adalh tekun beridah dengnan menyarahan diri
sepenuhnya kepada allah, meninggalkan atau
menjauhkan diri dari kesenangan dan rahasia dunia, serta bersembunyi
diri untuk beribadah. ilmu ini mengalami kemajuaanya pada saat-saat akhir
pemerintahan Abbasiyah. Meskipun jauh sebelumnya, yakini pada Rasulullah SAW,
khulafaur rasyidin dan bani Umayyah, ilmun ini telah ada, tapi belum mengalami
kemajuan seperti pada masa abbasiyah
5) Ilmu
bahasa
Yang dimaksud ilmu
bahasa adalah ilmu nahwu, saraf, bayan ,badi, arud, dan lain-lain. Ilmu bahasa pada masa dinasti
abbasiyah berkembang dengan pesat karna bahasa arab yang semakin berkembag
memerlukan ilmu bahasa yang menyeluruh.
Kota basarah dan kufah merupakan pusat pertumbuhaan dan kegiatan ilmu
bahasa(ilmu lugah).
6) Ilmu
fikih
Ilmu fikih dan usul
fikih juga mengalami puncak perkmbangan pada masa ini. Banyak para fuqaha yang
terkenal dan karaya-karaya mereka masih banyak kita nikamati sampai saat ini.
Diantara para tokoh yang berjasa dalam mengembangan ilmu fikih , yaitu imam Abu
hanifah dengan karaya fiqhu Akbar, Al-Alim wal Mutaan dan lain-lain; imam malik
dengan karyanya dengan karyanya yang terkenal adalah yakni kitab Al-Muwatha; imam syaf’I dengan
karyanya yang terkenal adalah yakni al
um dan usul fkih imam ahmad bin hanbal
dengan karya yang terkenal yaitu musnad,
yang memuat 2.800 sampai 2.900 hadist nabi .
b. ilmu-ilmu
kealaman
Di samping
perkembangan ilmu-ilmu keagamaan yang tadi dijelaskan, ikut berkembang pula
ilmu-ilmu alam, seperti ilmu kedokteran, sosial, perekonomian, pertanian,
perindustrian, perdagangan, dan lain-lain.
1 Ilmu kedokteran
Ilmu
ini mulai berkembang dengan pesat pada masa akhir dinasti Abbasiyah I dan
mencapai puncaknya pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah II, III, IV.
Dinasti Abbasiyah telah melahirkan banyak dokter kenamaan. Banyak dokter asing
yang dipakai untuk praktik dan menjadi guru. Banyak pula rumah sakit besar dan
sekolah tinggi kedokteran yang didirikan. Di antara para dokter yang berjasa
dalam mengembangkan ilmu kedokteran, yaitu Abu Zakaria Yuhana bin Masiwaih,
seorang ahli farmasi di rumah sakit Yundishapur; Sabur bin Sahal, direktur
rumah sakit Yundishapur; Abu Zakaria Al-Razy, kepala para dokter rumah sakit
Bagdad; Ibnu Sina, karyanya yang terkenal adalah al Qanun fi al Thib.
2 Ilmu sosial
Ilmu sosial pada
masa pemerintahan bani Abbasiyah mengalami kemajuan sangat pesat. Akibatnya,
kehidupan sosial pada masa itu dibagi ke dalam dua kelas, yaitu;
a. Kelas
khusus, terdiri atas khalifah dan ahli famili khalifah, yaitu bani Hasyim; para
pembesar negara (seperti menteri, gubernur, panglima, dan para pejabat); para
bangsawan yang bukan bani Hasyim (seperti kaum Quraisy pada umumnya); para
petuga khusus; anggota tentara; dan pembantu-pembantu istana.
b. Kelas
umum, terdiri atas para seniman, ulama, fuqaha, pujangga, saudagar dan
pengusaha, serta tukang (industrialis) dan petani.
3 Ilmu ekonomi
Ilmu
ekonomi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat pada masa ini. Pada masa awal
pemerintahan dinasti Abbasiyah, perbendaharaan negara mengalami kemajuan yang
sangat hebat. Kas negara selalu penuh. Uang masuk lebih banyak dari pada uang
yang keluar. Khalifah Al-mansyur benar-benar telah meletakkan dasar-dasar
ekonomi dan keuangannegara.
4 Ilmu Pertanian
Ilmu pertanian
turut mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat hebat pada masa dinasti
Abbasiyah. Ilmu pertanian sangat diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah juga
sangat menghargai kaum petani dan meringankan beban pajak hasil bumi mereka.
Bahkan, di beberapa tempat, beban pajak segala dihapuskan. Usaha lain yang
dilakukan untuk menunjukan kemajuan ekonomi pertaniannya adalah dengan membuat
bendungan, membangun irigasi, menggali kanal, dan pembuatan lahan pertanian
baru.
5 Ilmu perindustrian
Ilmu alam
seperti ilmu perbintangan, biologi, fisika, kimia, dan sebagainya sangat
menunjang bagi lahirnya ilmu perindustrian. Para khalifah Abbasiyah banyak
mencurahkan perhatiannya pada sektor industri ini. Oleh sebab itu, selama
berkuasa mereka tidak saja mementingkan sektor pertanian untuk memajukan
perekonomian negara, tetapi juga dengan perhatian yang cukup mereka
mengembangkan perindustrian negara. Tenaga ahli itu adalah parailmuan dan
cendekiawan yang ditugasi oleh pemerintah untuk membimbing masyarakat agar
mampu mendirikan home industry. Para
khalifah juga menggunakan berbagai sumber tambang untuk diolah menjadi barang jadi, seperti
emas, perak, perunggu, besi, baja, dan lain-lain.
6 Ilmu perdagangan
Ilmuperdagangan
merupakan salah satu keterampilanbawaan bagi bangsa Arab, juga mengalami
kemajuan yang sangat signifikan . disamping perhatian yang demikian besar untuk
mengembangkan industri dan pertanian, pemerintah abbasiyah juga memberikan
perhatian yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi perdagangan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, para khalifahmenganjurkan para ulama dan cendekiawan
untuk membuka jurusan ekonomi perdagangan. Selain itu, upaya konkret juga
dilakukan, seperti dengan cara membangun sumur-sumur di tempat-tempat istirahat
para khalifah dagang, membangun armada-armada dagang untuk melindungi para
pedagang dari perampokan bajak laut, dan membanguntempat-tempat perdagangan baru
B. Tokoh Ilmuwan Muslim Dan Peranannya Pada Masa
Bani Umayyah Sampai Masa Bani
Abbasiyah .
Sepeninggal kepemimpinan Khulafaur Rasyidin , kepemimpinan Islam dipegang oleh dua Dinasti besar yang mengubah bentuk pemerintahan dari system Demokrasi Islam menjadi Teokrasi atau Monarki kerajaan . kedua Dinasti itu adalah Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Dinasti Umayyah berkeuasa KKurang lebih 90 tahun , sedangkan dinasti Abbasiyah berkuasa kurang lebih 5 abab .perkembangan ilmu pengetahuan dinasti itu sangat berbeda ,karena waktu kepemimpinanya berbeda .
pada masa dinasti umayyah berkuasa, Ilmu pengetahuan dalam Islam baru mulai berkembang . berbeda dengan masa Dinasti Abbasiyah berkuasa , ilmuy pengetahuan dalam islam telah mencapai puncak kejayaannya . terutama pada masa periode Abbasiyah I dan II. Selama masa itu pula , banyak para tokoh ilmuan yang berperan penting dalam mencapai perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dalam duani Islam.
Tokoh ilmuwan Muslim
dan Perannya pada masa Dinasti Umayyah.
selain para Khalifah dinasti Umayyah sendiri , yang turut berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa islam bangsa umayyah adalah ilmuan yang hidup dalam masa itu . kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan karya yang sangat bermanfaat,baik bagi kaum muslim pada jaman itu maupun generasi muslim berikutnya. Diantara tokoh ilmuan yang berperan penting memajukan ilmu pengetahuan,sosial,dan seni budaya pada masa dinasti umayyah adalah sebagai berikut.
A. tokoh di bidang seni bahasa dan budaya
1. Nu’man bin Bashir Al Anshari, wafat pada tahun 65H/684M. ia adalah seorang ahli tata bahasa Aab dan seorang penyair keimanan.
2.Ibnu Magfarah Al Hamiri, wafat pada tahun 69H/689 M. ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau linguistic.
3.Miskin ad Damiry, wafat pada tahun 95H/14M.ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau sastra.
4. Al Ahktal wafat pada tahun 111H/730M. ia adalah seorang penyair terkenal di masanya, yang mempunyai diwan atau syair tersendiri.
5.Jarir,wafat pada tanggal 111H/730M. ia juga adalah seorang penyair yang termasyur pada masa itu.
6. Abul Aswad Ad Dualy,wafat pada 98H/716M. ia adalah seorang pakar bahasa Arab , ahli gramatika,dan linguistic arab.
7. Al Farazdaq, wafat pada tahun 90H/709M. ia adalah seorang penyair terkenal.
8. Abu Najm Ar Rajir, wafat pada 130 H/ 748M. ai adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
9. A’sya Rabi ‘ah, wafat pada tahun 85H/705M. ia adalah seorang penyair wanita ternama.
10. Ar-Raj, wafat pada tahun 90h/709M. ia adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
B. Tokoh di bidang Ilmu keagamaan.
1. Abdullah Bin Abbas,seorang ahli di bidang ilmu tafsir Al-Qur’an.
2. Ja’far As-Sadiq, seorang ahli ilmu kimiah yang bermukim di mekah.
3. Abdullah Bin Katsir, seorang pakar di bidang qiraat sab’ah dan ahli tafsir Al-Qur’an.tabsi Ibnu Katsir.
4. Ashim Bin Abi Nujud, seorang ahli tafsir dan pakar ilmu qiraatil Al-Qur’an.
5. Ibnu Abas, seorang ahli tafsir dari dari kalangan sahabat terkenal.
6. Ibnu Juraij, seorang pakar ilmu hadis.
7. Ibnu Ishaq, seorang ahli pentakhrij hadis.
8. Malik Bin, Anas seorang ahli hadis.
9. Imam Malik, seorang ahli ilmu pikih dan hadis.
10.Imam syafi’, seorang ahli usul fiqih dan hadis.
selain para Khalifah dinasti Umayyah sendiri , yang turut berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa islam bangsa umayyah adalah ilmuan yang hidup dalam masa itu . kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan karya yang sangat bermanfaat,baik bagi kaum muslim pada jaman itu maupun generasi muslim berikutnya. Diantara tokoh ilmuan yang berperan penting memajukan ilmu pengetahuan,sosial,dan seni budaya pada masa dinasti umayyah adalah sebagai berikut.
A. tokoh di bidang seni bahasa dan budaya
1. Nu’man bin Bashir Al Anshari, wafat pada tahun 65H/684M. ia adalah seorang ahli tata bahasa Aab dan seorang penyair keimanan.
2.Ibnu Magfarah Al Hamiri, wafat pada tahun 69H/689 M. ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau linguistic.
3.Miskin ad Damiry, wafat pada tahun 95H/14M.ia adalah seorang pakar ilmu bahasa atau sastra.
4. Al Ahktal wafat pada tahun 111H/730M. ia adalah seorang penyair terkenal di masanya, yang mempunyai diwan atau syair tersendiri.
5.Jarir,wafat pada tanggal 111H/730M. ia juga adalah seorang penyair yang termasyur pada masa itu.
6. Abul Aswad Ad Dualy,wafat pada 98H/716M. ia adalah seorang pakar bahasa Arab , ahli gramatika,dan linguistic arab.
7. Al Farazdaq, wafat pada tahun 90H/709M. ia adalah seorang penyair terkenal.
8. Abu Najm Ar Rajir, wafat pada 130 H/ 748M. ai adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
9. A’sya Rabi ‘ah, wafat pada tahun 85H/705M. ia adalah seorang penyair wanita ternama.
10. Ar-Raj, wafat pada tahun 90h/709M. ia adalah seorang pakar bahasa dan sastra.
B. Tokoh di bidang Ilmu keagamaan.
1. Abdullah Bin Abbas,seorang ahli di bidang ilmu tafsir Al-Qur’an.
2. Ja’far As-Sadiq, seorang ahli ilmu kimiah yang bermukim di mekah.
3. Abdullah Bin Katsir, seorang pakar di bidang qiraat sab’ah dan ahli tafsir Al-Qur’an.tabsi Ibnu Katsir.
4. Ashim Bin Abi Nujud, seorang ahli tafsir dan pakar ilmu qiraatil Al-Qur’an.
5. Ibnu Abas, seorang ahli tafsir dari dari kalangan sahabat terkenal.
6. Ibnu Juraij, seorang pakar ilmu hadis.
7. Ibnu Ishaq, seorang ahli pentakhrij hadis.
8. Malik Bin, Anas seorang ahli hadis.
9. Imam Malik, seorang ahli ilmu pikih dan hadis.
10.Imam syafi’, seorang ahli usul fiqih dan hadis.
C.Tokoh
Di Bidang kemiliteran
Kejayaan Bani Umayyah tak lepas dari peran aktif para tokoh yang hidup pada masa itu,khususnya para tokoh politik dan militer yang dapat mengembangakn dan memajukan bangsa umayyah . beberapa tokoh yang berjasa dalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam melalu pendekatan militer pada masa Bani Umayyah antara Lain sebagai berikut .
Kejayaan Bani Umayyah tak lepas dari peran aktif para tokoh yang hidup pada masa itu,khususnya para tokoh politik dan militer yang dapat mengembangakn dan memajukan bangsa umayyah . beberapa tokoh yang berjasa dalam mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam melalu pendekatan militer pada masa Bani Umayyah antara Lain sebagai berikut .
1. Mu’awiyah bin Abi Sufyan .
prestasi Mu’awiyah yang paling menonjoal adalah pembentukkan angkatan laut bagi tentara dinasti Umayyah , menyusun system pemerintahan yang efektif, dan melakukan perluasan wilayah.
prestasi Mu’awiyah yang paling menonjoal adalah pembentukkan angkatan laut bagi tentara dinasti Umayyah , menyusun system pemerintahan yang efektif, dan melakukan perluasan wilayah.
2.Abdul
Malik bin Marwan
Diantara jasa dan karnyanya ialah yang meresmikan bahasa nasional mengganti mata uang Negara membentuk lembaga Pos dan membentk lembaga peradilan tinggi Negara .
Diantara jasa dan karnyanya ialah yang meresmikan bahasa nasional mengganti mata uang Negara membentuk lembaga Pos dan membentk lembaga peradilan tinggi Negara .
3.Walid
bin Abdul Malik
Khalifah ini turyt memajukan bangsa Umayyah di bidang sosial dan kebudayaan, misalnya membangun rumah-rumah sakit , panti-panti jompo dab anak yatim,serta memajukan eni budaya.
Khalifah ini turyt memajukan bangsa Umayyah di bidang sosial dan kebudayaan, misalnya membangun rumah-rumah sakit , panti-panti jompo dab anak yatim,serta memajukan eni budaya.
4.Umar
bin Abdul Aziz
diantara oeran pentingnya dalam mengembangkan dan memajukan dinasti umayyah ialah upaya diplomatis dalam membenahi setiap persoalan politik , baik di dalam maupun luar negeri .upaya diplomatiknya dapat membuat situasi pemerintahan Bani Umayyah terhindar dari dari peperangan dan menjadi stabil .
diantara oeran pentingnya dalam mengembangkan dan memajukan dinasti umayyah ialah upaya diplomatis dalam membenahi setiap persoalan politik , baik di dalam maupun luar negeri .upaya diplomatiknya dapat membuat situasi pemerintahan Bani Umayyah terhindar dari dari peperangan dan menjadi stabil .
5. Hisyam bin Abdul Malik
peran pentignya adalah di bidang sosial dan kesejahteraan masyarajat . pada masa kekuasaannya banyak di bangun pabrik-pabrik , saluran irigasi dan terusan=terusan untuk mengairi sawah dan lading rakyat.
peran pentignya adalah di bidang sosial dan kesejahteraan masyarajat . pada masa kekuasaannya banyak di bangun pabrik-pabrik , saluran irigasi dan terusan=terusan untuk mengairi sawah dan lading rakyat.
6.
Jendral Qutaibah bin Muslim
peran pentingnya adalah telah berhasil menaklukkan wilayah samarkhand, Kasyar dan, sebagian wilayah Tiongkok.
peran pentingnya adalah telah berhasil menaklukkan wilayah samarkhand, Kasyar dan, sebagian wilayah Tiongkok.
7.
Jendral Musa bin Nushair
peran penting yang dilakukannya adalah menguasai benua Afrika ,terutama Afrik Utara dan beberapa wilayah kesekitarnya . setelah diangkat menjdi gubernur Afrika Utara ia juga dapat menaklukan beberapa wilayah yang masih di kuasai oleh raja-raja barbar dan kekaisaran romawi
peran penting yang dilakukannya adalah menguasai benua Afrika ,terutama Afrik Utara dan beberapa wilayah kesekitarnya . setelah diangkat menjdi gubernur Afrika Utara ia juga dapat menaklukan beberapa wilayah yang masih di kuasai oleh raja-raja barbar dan kekaisaran romawi
8. Jendral Tarif bin Malik
peran pentingnya adalah memajukan dinasti Umayyah . terutama memperluas wilayah ke daerah Eropa.
peran pentingnya adalah memajukan dinasti Umayyah . terutama memperluas wilayah ke daerah Eropa.
9. Jendral thariq bin Ziyad
Jendral yang sangat beroeran dalam memajukan dinasti Umayyah , terutama dalam memperluas wilayah kedlam daratan Eropa.
Jendral yang sangat beroeran dalam memajukan dinasti Umayyah , terutama dalam memperluas wilayah kedlam daratan Eropa.
10. Yazid bin
Muhallab
Gubernur Bukhara , yazid bin Juhallad, turut bereran penting dalam memperluas wilayah kekuasaan Islam di wilayah Asia Tengah. Ia dapat menaklukan wilayah Jurjan, Tabaristan, dan beberapa daerah di tepi laut kaspi.
Gubernur Bukhara , yazid bin Juhallad, turut bereran penting dalam memperluas wilayah kekuasaan Islam di wilayah Asia Tengah. Ia dapat menaklukan wilayah Jurjan, Tabaristan, dan beberapa daerah di tepi laut kaspi.
11. Jendral
Ukbah Bin Nafi
Peran pentingnya adalah dapat menaklukkan daera Afrika tengan sampai ke selatan Tunisia.wilayah yang di taklukannya itu, dibangun menjadi sebuah kota militer yang indah dan mungil bernama Qairuwan
Peran pentingnya adalah dapat menaklukkan daera Afrika tengan sampai ke selatan Tunisia.wilayah yang di taklukannya itu, dibangun menjadi sebuah kota militer yang indah dan mungil bernama Qairuwan
12. Jendral
Muhammad bin Qasim
perannya yaitu sangat oenting dalam memperluas wilayah islam ke Benua India. Ia dapat menaklukkan Punjab,Lahor,dan Pakistan secara Gemilang.
perannya yaitu sangat oenting dalam memperluas wilayah islam ke Benua India. Ia dapat menaklukkan Punjab,Lahor,dan Pakistan secara Gemilang.
2. Tokoh
ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan ilmu pengetahuan islampada masa
abbasiyah
a. Tokoh
ilmuwan yang berperan di bidang ilmu-ilmu alam
1. Bidang
Filsafat
a. Abu
Ishak Al – kindi, yang mendapat gelar filsuf dari Arab, mengarang kitab
berjumlah 231 judul ynang membahas tentang ilmu filsafat, dll.
b. Abu
Nashr Al Farabi, yang mengarang kitab lebih dari 12 kitab.
c. Ibnu
Sina, yang membahas kitab-kitab tentang filsafat dan music.
d. Ibnu
Rusyid
e. Abu
Hamid Al- Ghazali
2. Bidang
kedokteran
a. Jabir
bin Hayyan, ia ahli dalam ilmu kedokteran dan dikenal sebagai ahli kiia dan
biologi.
b. Abu
zakariya Ar-Razi, ia mengarang ilmu kitab tentang campak.
c. Ibnu
Sina, ia mengarang tentang ilmu kesehatan.
d. Abu
Zakariya Yuhana bin Misawasih, seorang ahli farmasi dan ilmu kimia.
e. Thabib
bin Qurra, seorang dokter specialis ilmu bedah di rumah sakit Yundhi Shafur.
3. Bidang
Astronomi
a. Abu
ma’syar Al Falaki
b. Jabir
Al battany
c. Raihan
Al Bairuny
4. Bidang
sejarah
a. Abu
Ismail Al Azdy mengarang kitab futunus
syaam
b. Al
Waqidi
c. Ibnu
Saad
d. Ibnu
Hisyam
5. Bidang
ilmu geografi
a. Ibnu
Kardazabah
b. Ibnu
Haik
c. Ibnu
Fadlan
6. Bidang
ilmu pasti dan farmasi
a. Tsabit
bin Qurrah Al Hirany
b. Abdul
WAfa Muhamad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas
c. Ibnu
Baithar
7. Bidang
ilmu bahasa dan sastra
a. Imam
Syibawaih
b. Abu
zakariya Al Farra
c. Abu
Nawas
d. Abu
Tamam
e. Al
Mutanabby
b. Tokoh
ilmuwam muslim dan perannya di bidang ilmu-ilmu keagamaan.
1. Tokoh
ilmu hadis
a. Iman
bukhari
b. Imam
Muslim
c. Imam
Abu Daud
d. Imam
Turmudzi
e. Imam
Nasa’i
f. Imam
Ibnu Majah
g. Imam
Ahmad bin Hanbal
c. Tokoh ulama tafsir
1. Imam
Zamakhsyari
2. Imam
Abu Sa’id bin Umar Al Baidhawi
3. Imam
Az-Zajad
4. Imam
Al Wahidi
5. Imam
Ibrahim As-Sa’labi
6. Imam
Muhamad Al Baghadadi
7. Imam
Al Qurtubi
8. Imam
Al jashas
9. Imam
Fakhruddin
10. Imam
sahal bin Abdullah
11. Imam
Muhammad Abdul Baqi
d. Tokoh
ulama fikih
1. Imam
Abu Hanifah
2. Imam
malik bin Anas
3. Imam
syafi’i
4. Imam
ahmad bin hanbal
e. Tokoh
ulama tasawuf
1. Imam
Ali bin Usman Al HUjwiri
2. Abul
qasim Al Qusyairi
3. Muhamad
bin Ali At-Tirmidzi
4. Imam
Al-Ghazali