IMAN KEPADA NABI ATAU RASUL
Menurut bahasa, rasul adalah utusan atau orang yang
dikirim untuk suatu tugas. Adapun menurut istilah, rasul ialah seseorang yang
menerima wahyu dari Allah berkenan dengan syariat agama dan ditugaskan untuk
menyampaikannya kepada umat manusia wajib beriman kepada rasul Allah, baik yang
diutus ketika mereka hidup maupun yang sebelum dan sesudahnya sampai rasul yang
terakhir, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Beriman kepada rasul-rasul Allah mengandung makna mempercayai dan
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah memilih dan mengutus
beberapa orang pilihan sebagai rasul-nya. Kepada mereka diberikan wahyunya agar
disampaikan kepada umatnya masing-masing.
Para rasul Allah itu sesungguhnya manusia biasa, yang berlaku bagi
mereka sifat-sifat kemanusiaan, seperti makan, minum, berpakaian, bertempat
tinggal, sehat, sakit, bahkan hidup dan mati sebagaimana manusia pada umumnya.
Beriman kepada rasul-rasul Allah hukumnya wajib karena termasuk salah satu
rukun imam yang ke-6. Seseorang tidak dikatakan beriman jika ia tidak beriman
kepada para rasul Allah.
Perhaikan
firman Allah Swt :
يَاَيُهَاالـَّذِيْنَااَمَنُوْآاَمِنُوْابِاللهِ
وَرَسُوْلِهِ -وَالـَّكِتَبِ الـَّذِيْ نَرَّ لَ عَلَ رَسُوْ لَهِ وَاْلْكِتَبِ
الَّذِيْ ا نْنَ لـَــ مِنْ قَـــنْلُ ۗ
۬۬ ۬ ۬ ( ا لنسـاء : ١٣٦)
Artinya :
“wahai orang-orang yang beriman,tetaplah
beriman kepada Allah dan rasul-nya (muhammad) dan kepada kitab (Al-Qur’an) yang
Allah turunkan kepada rasul-nya,serta kitab yang diturunkan sebelumnya.”
(Q.S An-Nisa’[4]: 136)
Berdasarkan ayat tersebut, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari keimanan seseorang. Beriaman kepada para rasul
Allah bukanlah sekedar mempercayai dan meyakini kebenaran kerasulnya di dalam
hati, melainkan juga turut mengamalkan ajaranya dan meneladani sikap perilaku
kehidupannya. Sebagaimana makna dan hakikat iman itu sendiri, iman kepada para
rasul pun mencakup tiga aspek penting,yaitu meyakini, mengucapkan, dan
mengamalkan atau mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pentingnya beriman kepada
rasul-rasul Allah
Hidup didalam dunia ini laksana menjelajah dan menelusuri hutan
belantara, yang selain penuh onak dari duri, jurang yang curam, perjalanan yang
terjal, juga sukar dikenali kemana arah perjalanan melaju. Dalam kondisi
seperti itu, seorang penjelajah sangat memerlukan petunjuk dan rambu-rambu yang dapat menghantarkannya
ke tempat tujuan. Petunjuk yang dibutuh kanya bisa berupa peta, kompas penujuk
arah, maupun yang lainnya.
Begitu pula dengan kehidupan manusia dialam dunia ini, jika tidak
mempunyai petunjuk dan pedoman hidup, tentunya akan tersesat dan terbawa arus
kencangnya kehidupan. Oleh sebab itu, Allah SWT. Mengutus para rosul nya untuk
menyampaikan risalah dan petunjuknya kepada manusia. Tidak ada suatu bangsa pun
yang tidak terutus terhadap mereka seorang rosul Allah. Sebagai mana firman
Allah :
وَ لِكُلِّ اُ مَّةٍ رَّ سُوْ
لـٌــ (يو نس :٤٧)
Artinya :
“Dan setiap umat (mempunyai) rasul.”
(Q.S Yunus [10]: 47)
Agar manusia tidak salah memilih jalan hidup, tidak keliru mengambil
langkah, dan menyesal kelak dikemudian hari, maka Allah SWT. Dengan sifat
rahman dan rahim nya mengutus para rosul nya untuk di ikuti oleh segenap
manusia. Allah telah memberikan risalah dan petunjuk nya melalui wahyu yang
diturunkan kepada para rosuolnya tersebut. Orang yang mengikuti jejek langkah
dan seruan para rosul allah itu akan mendapatkan petunjuk dan pedoman hidup
yang benar, yang dapat mendatangkan kebahagiaan, baik didunia maupun diakherat.
Oleh sebab itu, manusia sangat membutuhkan kehadiran para rasul dan
risalah Allah yang di sampaikannya. Allah maha pengasih lagi maha penyayang
terhadap semua hamba-nya. Dia menyuruh manusia agar berbuat kebajikan sepanjang
hidupnya supaya mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Untuk berbuat kebajikan dan ibadah secara benar, tentunya manusia memerlukan
petunjuk dan tuntunan dai Allah Swt. Dengan segala kasih sayang-nya, Allah
mengutus para rasul untuk menyampaikan tata cara beribadah kepada-nya dengan
baik dan benar
Kehadiran para rasul Allah itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain
sebagai utusan Allah Swt. Yang menyampaikan risalah dan ajaran-nya, para rasul
pun menjadi sumber suri teladan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah
orang-orang yang ma’sum(terpilih dari dosa) dari segi ucapan dan perbuatanya.
Tanpa tuntunan, bimbingan, dan keteladanan para rasul Allah dalam menjalankan
kehidupan, manusia tentunya akan mendapatkan kesulitan dan kesurakan dalam
meraih kebahagian hidup.
Dengan demikian, kehadiran para rosul Allah itu merupakan suatu
kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, layaknya mereka membutuhkan
makan dan minum. Orang yang tidak beriman kepada rasul Allah. Dengan sendirinya
akan tersesat dan terjemurus ke dalam jurang kehidupannya yang nista. Hidupnya
akan jauh dari petunjuk Allah Swt. Dan tidak akan sesuai dengan yang
diharapkannya sebagai sang pencipta manusia. Oleh karaen itulah untuk
mendapatkan petunjuk jalan yang lurus dan diridoi aleh Allah Swt, hendaknya
kita mengikuti tuntunnan dan petunjuk yang disampaikan para rasul Allah itu.
3.
NAMA
DAN SIFAT-SIFAT RASUL ALLAH
Nama-nama rasul Allah Allah Swt mengutus hamba-hamba pilihannya
menjadi nabi dan rasulnya untuk menyampaikan risalah tauhid kepada umat
manusia. Para rasul yang pernah diutus Allah dimuka bumi ini jumlahnya sangat
banyak. Akan tetapu yang wajib diketahui namanya sebagaimana disebutkan didalam
al-qur’an jumlahnya hanya 25orang , yaitu :
a.
Adam
b.
Idris
c.
Nuh
d.
Hud
e.
Saleh
f.
Ibrahim
g.
Lut
h.
Ismail
i.
Ishak
j.
Yakub
k.
Yusuf
l.
Ayyub
m.
Zulkifli
n.
Su’aib.
o.
Yunus
p.
Musa
q.
Harun
r.
Ilyas
s.
Ilyasa
t.
Daud
u.
Sulaiman
v.
Zakariya
w.
Yahya
x.
Isa
y.
Muhammad
Saw
2.
sifat –sifat rosul
Para rosul Allah mengemban
tugas yang sangat berat, oleh karena itu Allah SWT. Mengutus hamba pilihannya sebagai rosul dengan dibekali
dengan sifat yang wajib,mustahil,jaiz.
A. Sifat
wajib
Sifat wajib bagi
rosul-rosul Allah ialah sifat yang wajib dimiliki oleh setiap rosul. Sifat-sifat itu aakan meneguhkan
tugas-tugasnya sebagai utusan Allah.
Sifat yang wajib melekat dalam diri seorang rosul ada 4, yaitu:
·
Sidiq
·
Amanah
·
Tablig
·
Fatanah
B. Sifat mustahil
Adapun yang dimaksud dengan
sifat mustahil bagi rosul ialah bahwa para rosul tidak mungkin memilki sifat-sifat yang bertentang dengan sifat-sifat
wajibnya.
Dalam
tugasnya, para rasul menyampaikan ajaran-ajaran yang luhur dan mulia dari Allah
SWT
Seperti
memerintahkan berbuat baik, melarang perbuatan yang buruk dan munkar, serta
menganjurkan umat manusia melakukan semua perintah Allah serta meninggalkan apa
yang di larangnya.
Sifat
yang mustahil melekat pada diri para rasul ada 4 yaitu :
·
Kizib
·
Khianat
·
Kitman
·
Biladah
C.
Sifat jaiz
jaiz artinya bolek atau
mungkin. Yang di maksud sifat jaiz bagi rasul adalah segala sifat yang pada
umumnya melekat pada diri manusia. Karena para rasul juga manusia, maka
sifat-sifat
kemanusiaan
tetap ada pada diri mereka. Sifat-sifat umum manusia itu antara lain makan
minum,berpakaian,berumah tangga,bertempat tinggal,mencari nafkah,dan sebaginya.
C. Meneladani sifat – sifat Rasullah SAW.
Sebagai muslim kita harus beriman kepada para rosul Allah tanpa harus
membedakan antara rosul yang satu dengan yang lainnya.diantara sifat-sifat
rosulullah SAW. Yang dapat diteladani adalah sebagai berikut.
1.
Meneladani Sifat jujur & Benar
Dalam kehidupan didunia ini, sifat jujur
danbenar diperlukan . para rosul Allah telah menunjukan betapa penting bersifat
juju, baik dalam tutr kata, sikap perilaku, maupun perbuatan.
Kejujuran merupakan sifat terpuji dan
kunci sukser dalam pergaulan. Tanpa kejujuran, suatu pergaulan akan ternoda,dan
bukan mungkin akan berakhir dengan mencana.
Setiap kejujuran mengandung kebenaran,
akan mendapatkan kebaikan , dan kebaikan akan membawa kebahagiaan.
2.
Meneladani sifat amanah (dapat dipercaya)
Para
rosul Allah adalah orang yang amanah ,
mereka dapat dipercaya dalam segala sikap perilakunya. Sebagai muslim yang
beriman , kita meski memiliki sifat amanah sebab sifat iti sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu hendaknya kita memiliki
sufat amanah dan memegang teguh sepanjang hayat, orang yang tidak memenggang
amanah termasuk golongan munafik.
3.
Meneladani sifat tablig
Para rosul Allah memiliki sifat tablig yaitu menyampiakan kebenaran dan
kebaikan berdasarkan wahyu Allah SWT. Apapun hambatan dan rintangan yang
menghadang mereka tidak pernah jera menyampaikan risalah kebenaran Allah
Sifat
tablig yang mereka miliki, hendaknya kita teladani dan amalkan dalam kehidupan
sehari-hari.Dalam menyampaikan kebenaran dan kebaikan, tidak boleh ada rasa
takut kepada siapa pun, selain kepada Allah SWT akan memperhitungkan amal
perbuatan seseorang yang menyampaikan risalah-Nya .
4.
Meneladani sifat fatanah
Allah
memberikah para rasul-Nya dengan sifat fatanah atau cerdas. Sifat itu melekat
pada diri setiap rasul sebagai bekal dalam menjalankan tugas-tugas suci dari
Allah SWT. Kecerdasan para rasul itu mulai tampak sejak masa kecil, sehingga
sedikit demi sedikit kepribadian dan keistimewaan mereka dikenal oleh
masyarakat luas.
Sifat
cerdas para rasul itu,hendaknya dapat kita petik hikmahnya untuk diteladani dalam kehidupan
sehari-hari.Untuk mendapatkan kecerdasan itu, kita hendaknya rajin belajar dan
tekun munurut ilmu .Hanya dengan belajar yang rajin, seseorang akan menjadi
cerdas. Hanya dengan tekun menurut ilmu, seseorang akan menjadi genius.
Kecerdasan sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan didunia ini.
Cerdas
berarti mempunyai ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam meraih
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
The Casino of Roulette - MJ Hub
BalasHapusIn order to gain a foothold in a 거제 출장마사지 new legal world, of the casinos and 양주 출장마사지 casinos that 당진 출장마사지 have been in 전주 출장안마 the casino industry 계룡 출장안마 for more than a decade.