PENGERTIAN
TAWAD’HU
tawadhu adalah lawan kata dari takabbur [sombong].
Ia berasal dari lafal adl-dla’ah
yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan
yang lebih rendah, atau rendah hati terhadap orang yang beriman, atau mau
menerima kebenaran, apapun bentukny dan dari siapapun asalnya.
Seseorang belum dikatakanb
tawadhu’ kecuali jika telah melenyapkan kesombongan yang ada dalam dirinya.
Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri seseorang, semakin sempurnalah
ketawadhu’annya dan begitu juga sebaliknya.ahmad al anthaki berkata; ‘’tawadhu
yang paling bermanfaat adalah dapat mengikis kesombongan dari dirimu dan yang
dapat memadamkan api [menahan ] amarahmu.’’ Yang dimaksud amarah disitu adalah
amarah kepentingan pribadi yang merasa berhak medapatkan lebih dari apa yang
semestinya diperoleh,sehingga membuatnya tertipu dan memanggakan diri
[kitab ihyan ‘ulumuddin, al ghazali]
Sekarang
ini kesombongan menjadi ‘’pakaian’’ yang dikenakan banyak orang. Suka membanggakan diri,merasa tinggi melebihi
orang sekitarnya, merasa orang lain membutuhkannya, suka memamerkan apa yang
dia milikinya, tidak mau menyapa lebih dahulu menjadi fenomena yang mudah
dilihat dimana-mana.
Padahal kesombongan menghalangi
seseorang untuk masuk surga.RASULULLAHSAWbersabda;tidakakan masuk surga orang
yang didalam hatinya terdapat
kesombongan, walaupun seberat biji sawi. [HR Muslim ].
MENGUKUR KETAWAD’HUAN
Sa’id hawa dalam bukunya al mustakhlash fi tazkiyatun nafs,
menyebut ada beberapa percobaan yang dapat dilakukan untuk mengukur apakah di
dalam jiwa seseorang dapat kesombongan
atau ketawad’huan .
1.
hendaknya
ia berdikusi dengan orang lain dalam suatu masalah apabila ia keberatan
mengakui kebenaran dari perkataan lawan diskusinya dan tidak berterima kasih
atas bantuan lawan nya untuk mengatahui tersebut ,maka di dalam hatinya masih
terdapat kesombongan
2.
hendaklah berkumpul bersama teman-teman sebaya
dalam berbagai pertemuan ,lalu
mendahulukan mereka atas dirinya,tidak menonjolkan diri di tengah-tengah
mereka,dan berjalan di belakang atau di tengah,bukan di depan.Bila hal itu
terasa berat,berarti masih ada kesombongan di dalam dirinya.
3.
hendaklah memenuhi udangan orang miskin atau
yang lebih rendah statausnya dari dirinya.Apabila ia nerasa berat melakukannya
berarati masih ada kesosmbongan dalam
hatinya.
4.
hendaklah memakai pakaian yang sngat sederhana.
cara memperoleh ketawadhu’an
sifat rawadhu’ tidak dapat
diperoleh secara scpan ,tetapi harus diupayakan secara bertahap, serius dan
berkesinambungan.Beberapa cara dapat di lakukan untuk memperoleh sifat tawadhu’
adalah;
1.
mengenal allah swt , dalam sebuah kata mutiara
disebutkan , ‘’setiap manusia akan bersikap tawad’hu seukuran dengan
pengenalanya kepada tuhannya ‘’. Orang
yang mengenal allah dengan sebenar benarnyapengenalan akan menyadaribahwa allah
yang maha kuasa ,maha kaya dan maha perkasa yangf tidak membutuhkan apapun dari
makhluk nya .
2.
mengenal diri , dilihat dari asal usul., manusia
berasal dari sperma yang hina yang selalu dibasuh jika terkena pakaian atau
badan. Kemudian manusia hidup kedunia dalam keadaan tanpa daya dan tidak
mengetahui apapun
3.
mengenal aib diri , sesorang terjebak kepadfa
kesombongan bila ia tidak menyadari kekurangan dan aib yang ada pada dirinya
.boleh jadi sesorang mengira bahwa dirinya telah banyak kebaikan padahal ia
justru melakukan kerusaka dan kezaliman.
B.Taat
Yang dimaksud taat adalah sifat
atau tingkah laku yang mampu untuk menjalankan semua perintah terutama perintah
yang didasarkan atas perintah ALLAH SWT serta rasullh saw serta menjaga harga
diri ,nama baik, serta kredibilitas bagi pekunya. Baik dihadapan allah maupun
sesama manusia .orang memiliki sifat taat tidak akan di pandang nista di
hadapan allah dan juga dalam pergaulan di masyarakat.
allah memerintah kan kepada
manusia untuk berusaha dengan sungguh –sungguh dan bekerja keras, dengan
bekerja keras manusia sudah melak sanakan perintah allah untuk taat dan tunduk
kepada hukum –hukumallah ,dengan taat kepada allah dan rasulnya , manusia akam
mampu mempertahankan hidup serta mengembangkan kehidupan dirtinya dan lingkungannya.
Allah berfirman; inna’allahha la yugoyyiru ma biqawmi’ hatta yugoyyiruw ma biangfusihim
artinya ;’’sesungguhnya allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri’’. [qs. Ar ro’do ;11]
c.qana’ah
arti qana’ah adalah rela menerima
apa adanya .apa adanya dalam hal ini,adalah menerima atas hasil usaha jik
seseorang sudah brusaha dengan sebaik
baiknya , namun hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
dengan rela hati ia menerima hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada atau
bersabar. Rea menerima apa adanya bukan berarti merasa cukup dengan apa yang ada sambil bermalas
malasan ,tidak mau berusa meningkatkan kesejah teraan hidup
qana’ah
merupakan sikap yang ditiru dari para sufi. Karena qana’ah dapat menjauhkan
dari akan nafsu terhadap berbagai tipu daya kehipan dunia yang membuatnya lupa
kepada allah .akibat godaan nafsu ,sesorang tidak merasa takut atas ancaman
yang di terimanya ,sehingga sikapdan perilakunya melampauibatas batas ilahiah.
Untuk menghindari hal itu, seseorang muslim di tuntut bersikap kanaah dalam
hidupnya. Hal ini di dasar kan pada
hadits yang diriwayatkan pada jabir yang artinya’’. Qna’ah adalah
perbendaharaan yang tidak akan musnah’’. Adapun yang dimaksud pembendaharaan
adalah sesuatu yang mempunyai nilai yang amat berharga dan bermanfaat .bagi
seorang muslim ,harta benda seperti inilah yang harus di cari walaupun
memerlukan pengobanan dan dan perjuangan untuk memperolehnya .
seseorang
yasng memiliki sifat qana’ah , maka via merasa cukup dengan harta atau rizki
yang ada pada dirinya . pikiranya tidak berangan angan pada hal hal yang lain .
ia berpendirian ,bahwa apa yang di peroleh atau apa yang ada pada dirinya semua
sudah menurut kadar ketentuian allah swt .
D. sabar
Arti sabar adalah menahan diri dalam
menanggung suatu penderitaan atau cobaan,baik dalam menemkan sesuatu yang tidak
di inginkan atau dalam bentuk kehilangan sesuatu yang di senangi.imam al-ghozali
mengataka “sabar adalah suatu kondisi
mental dalam mengendalikan nafsu yang di tumbuhnya atas dorongan ajaran agama”karna
sabar merupakan salah satu tingkatan yang harus di jalani oleh seseorang untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.Di dalam suatu tingkatan yang harus di lalui
oleh manusia biasanya tingkatan sabar di
letakan setelah zuhud .Karna orang yang dapat mengendalikan diri dalam
menghadapi kelezatan duniawi berarti dia dia telah berusaha menahan diri dari
kelezatan tersebut. Keberhasilan dalam tingkatan zuhud akan membawanya dalam
tingkatan sabar. Dalam tingkatan sabar orang tidak lagi tergoncang oleh
penderitaan hatinya sesudah betul-betul teguh dalam menghadap Allah SWT.
1
Pengaertian
Sabar
Dalam bahasa arab, sabar sering didefinisi kan:
Artinya:Menahan
diri sejalan dengan tuntunan akal dan agama.
Menurut Imam Ghozali ,hakekat sabar ialah
tahan menderita gangguan dan tahan menderita ketidaksenagan orang.Siapa yang
mengeluh dari buruknya kelakuan oprang lain hal yang demikian menunujukkan atas
buruknya kelakun sendiri,karena budi pekerti yang baik adalah sanggup menderita
yang tidak disenangi .Beliau berkata ,itu kokohnya dorongan agama dalam
menghadapi dorongan hawa nafsu.
Sabar artinya tahap terhadap setaip
penderitaan atau sesuatu yang tidak disenangi dengan sikap ridha dan
menyerahkan diri sepenuhnya kepada alloh SWT.juga yang bahaya .Kata sabar
memang kedengarannya sangat sederhana ,akan tetapi pada prakteknya tidak semua
orang mamapu melakukannya,dan sudah tidak menjadi rahasia lagi di lingkungan
kita banyak orang sering kehilangan kesabaran.
Secara garis besar
sabar itu dikelompokan menjadi dua bagian:
a.
Jasmani, seperti menderita kesukaran dalam
beramal dan beribadah.
b.
Rohani ,ialah sabar menahan hawa nafsu dan
keinginan tabi’at manusiawi dan ajakan hawa nafsu .misalnya:
1.
sabar
menahan syahwat (nafsu) perut dan kemaluan namanya ‘’iffah’’ (perwira).
2.
tahan menerima musibah dan penderitaan ,nama
istilah nya adalah ‘’sabar’’ (taba
3
sabar menahan diri dari hidup berlebih lebihan
,namanya ‘’zuhud’’ (sederhana).
4
Sabar menahan diri ketika mendapat kekayaan yaitu
dhabtum nafsi .
5
Sabar menerima bagian atau pemberian yang
sedikit, dikenal dengan istilah’’ qona’ah’’ (rela dengan yang telah ada )
6
Sabar dalam menerima musibah dan penderitaan di
kenal dengan istilah “sabar” (tabah).
7
Sabar dalam menghadapi peperangan yaitu :
“SYAJA’AH” (berani).
8
Sabardalam menahan amarah,di sebut : “hilmi”
(lapang dada)
Sabar kenyataanya dapat dikelompokan
menjadi tiga macam yaitu :
1. Sabar atau menahan diri darisegala
perbuatan jahat (maksiat)
Sabar merupakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan apa saja yang kita
inginkan.Sabar disni termasuk didalamnya menghindarkan diri dari perbuatan maksiat
yang dapat menjerumuskan karena kitasudah mengetahui bahwa perbuatan maksiat
itu perbuatan yang termasuk perkembangan yaitu suatu perbuatan jahat yang
menurut hawa nafsu syaithaniyah juga suatu perbuatan yang bias menjerumuskan
diri senndiri maupun orang lain sehingga mengakibat kan orang lain yang
merugikan .ketika iman kita tergoda oleh nafsu syaithaniyah ,orang tersebut
senantiasa ingin melampiaskanya walaupun sudah mengerti bahwa pebuatan yang
dilakukan itu adalah perbuatan yang dilarang allahSWT. Keingina dorongan nafsu itu apabila terlampiaskan sering kali
membuat kita semakin tertekan.Apabila iman kita goyah karna nafsu yang tidak terbendung
maka akan berarti telah hilang pula rasa kesabaran kita dalam menghadang
perbuatan jahat. Jadi,sabar dalam hal ini merupakan suatu pertahanan yang dapat
mencegah bebagai dorongan nafsu yang setiap saat menggoda iman manusia.
Rosululloh SAW bersabda :
Artinya “ Surga itu di kelilingi dengan kebencian –
kebencian hawa nafsu, sedangkan neraka itu di kelilingi oleh kesenangan –
kesenangan hawa nafsu. “( H.R Muslim)
Hadis diatas
menjelaskan betapa sulitnya meraih jalan ke surga. Karena di kelilingi oleh
hawa nafsu yang setiap saat mengintai kita agar terjerumus kelembah dosa.
Rosuluwloh SAW mengingat kan
kita bahwa kejalan ke surga penuh dengan hal – hal yang tidak di senangi hawa
nafsu.Sedangkan jalan ke neraka justru di penuhi dengan kesenangan – kesenangan
hawa nafsu.
Artinya “ Ya alloh tuhan kami, limpahkan lah
kesabaran kepada kami dan wafat kan kami dalam keadaan berserah diri (
kepadamu). “ ( QS AL – Araf : 126)
2) Sabar Dalam
Melakukan Ibadah
Sabar
dalam melaksanakan agama Allah, baik dalam menjalan kan perintah nya,
maupun menjauhi larangan nya. Sabar disini merupakan . Sikapmenahan diri dari
berbagai kesulitan dan merasa berat dalam menjalankan ibadah.
Dalam ibadah tidak hanya di tuntut memenuhi
syarat dan rukun nya secara lengkap, tapi harusdi lakukan secara khusu dan
menyurahkan diri secara total. Di dalam AL Qur`an banyak kitajumpai tentang
perintah beribadah kepada alloh diantaranya yaitu surat Adz Dzariyaat ayat : 56
yang berbunyi : Artiny “ Tidak lah sekali – kali kami ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah. “ ( Qs Adz Dzariyaat : 56 )
3) Sabar karena Menghindari
Kemunduran
Sabar karena menghindari kemunduran
maksudnya adalah menahan diri dari berbagai macam godan yang menyebab kan kita
tidak berani dalam melakukan sesuatu yang baik seperti : membela keadilan,
membela harga diri kita ataw orang lain berjuang demi masyarakat, bangsa dan
sebagainya.
Menurut imam Al Ghozali, kondisi
manusia dalam kehidupan ini ada dua macam yaitu :
1.
Kehidupan yang sesuai dengan kehendak hati
2.
Kehidupan ataw perjalanan hidup yang tidak
sesuai dengan kehendak hati
Kedua kondisi di atas pasti akan dilalui oleh
setiap manusia yang mana jika menemui salah satu kondisi tersebut harus
disikapi dengan sabar, baik pada perjalanan hidup yang dikehendaki atau pun
yang dikehendaki.
4) Sabar Menahan
Derita
Sabar menahan derita maklsud nya adalah sabar dalam menerima cobaan dan
musibah. Orang yang sabar, jika ditimpa musibah tidak akan mengeluh dan putus
asa, tetapi mengembalikan semuanya kepada Allah. Ia tetap tabah menerima
musibah itu karena yakin bahwa yang memberikan musibah itu adalah Alloh SWT
5) Sabar Menahan Marah
Sabar menahan amarah artinya tidak
mudah emosi, berarti mampu dan
sanggupmengendalikan emosi. Sabar menahan marah harus dilatih.Orang yang
mampu menahan amarah adalah termasuk cirri – ciri orang yang bertaqwa. Dan
termasuk golongan yang kuat.
Hikmah Sabar:
1.
Manusia akan memperoleh kesuksesan dalam meraih cita- cita
2.
Dapat mendorong manusia untuk menunaikan
kewajiban beribadah kepada Allah SWT.
3.
Dapat mengendalikan diri untuk tidak berbuat
maksiat kepada Allah SWT
4.
Manusia akan selalu teguh menerima cobaan yang
menimpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar